Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: SBY Masih Sayang sama Aku, Ini Hanya Ulah Para Penjilat!

Kompas.com - 22/08/2016, 13:09 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Demokrat Ruhut Sitompul meyakini perintah pencopotan dirinya sebagai Koordinator Juru Bicara partai bukan berasal dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Dia menuding ulah "pembisik" di sekitar SBY lah yang membuatnya dicopot dari posisi itu.

"Ini ulah pembisik-pembisik itu, Amir, Syarief. Mereka enggak senang sama aku, jadi media darling, tiap hari masuk media. Akhirnya ngomong yang enggak-enggak ke Ketum. Mereka takut gue jadi menteri, kalau mau jadi menteri juga udah dari dulu gue terima," ucap Ruhut saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/8/2016).

Ruhut pun yakin meski dirinya dicopot dari Koordinator Juru Bicara, dia tidak akan bergeser dari jabatannya saat ini di DPP yang merupakan hasil kongres.

(Baca: SBY Nonaktifkan Ruhut Sitompul sebagai Koordinator Juru Bicara Demokrat)

"SBY masih sayang sama aku, apa berani mereka keluarkan aku dari Demokrat? Ini cuma ulah para penjilat!" tukas Ruhut.

Ruhut mengaku sedih jika Partai Demokrat dikuasai oleh orang-orang yang memberikan informasi tidak benar kepada SBY. Dia pun mengaku selama ini hanya berpegang pada keyakinannya sendiri meski sikap politiknya berseberangan dengan partai.

"Justru aneh kalau orang seperti aku ini disingkirkan. Aku ini bela Jokowi, menang. Bela KPK yang benar, sekarang gue dukung Ahok. Orang kayak gue ya harusnya diapresiasi dong. Gue ngomong yang bener kok," ucap dia.

(Baca: Ruhut: Ini Semua Berawal dari Kasus Korupsi Putu, Aku Bela KPK)

Ruhut menolak jika disebut kedekatannya dengan Luhut Binsar Pandjaitan membuat dirinya terlihat pro pemerintah, dibandingkan mendukung partainya sendiri.

"Mana ada? Memang selama ini enggak kelihatan. Orang aku kok yang sering jembatani pak Luhut kalau mau ketemu sama pak SBY. Aku ini loyal, akan tetap bersama Demokrat walaupun aku dibeginiin. Demokrat memang bukan yang bukan yang pertama, tapi terakhir bagiku," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com