Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redam Tanya Masyarakat terhadap Vaksin Palsu, Kemenkes Turunkan Tim ke Sejumlah Rumah Sakit

Kompas.com - 16/07/2016, 15:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah rumah sakit yang disebut-sebut berlangganan vaksin palsu didatangi orangtua dari anak-anak yang merasa terpapar vaksin tersebut.

Mereka menuntut penjelasan dan mendorong pihak rumah sakit bertanggungjawab atas penggunaan vaksin palsu tersebut.

Menanggapi keadaan tersebut, Kementerian Kesehatan akan menerjunkan tim untuk mendatangi sejumlah rumah sakit untuk berhadapan dengan masyarakat.

"Bisa kami lakukan seperti itu. Kami turunkan sejumlah tim hari ini ke rumah sakit itu dan membantu menjawabnya," ujar Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Maura Linda Sitanggang melalui sambungan telepon dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (16/7/2016).

Maura mengatakan, tim satgas mengagendakan penyelesaian permasalahan 14 rumah sakit yang berlangganan vaksin palsu dalam waktu sepekan ke depan. Termasuk penanganan anak-anak yang terpapar vaksin palsu.

"Kami jamin setiap anak yang terpapar vaksin palsu akan kami hubungi dan tindaklanjuti, kami vaksin ulang," kata Maura.

Beri Penjelasan

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Kuntjoro Adi Purjanto mengatakan, pihaknya juga memastikan rumah sakit yang disebut menggunakan vaksin palsu akan memberi penjelasan secara gamblang kepada masyarakat.

Hal itu sesuai dengan norma dan peraturan di seluruh rumah sakit. Mulai hari ini, kata Kuntjoro, PERSI menurunkan tim untuk mendatangi satu persatu dari 14 rumah sakit tersebut.

"Kami ingatkan kembali mulai perencanaan, penggunaan, sampai pengelolaan limbahnya. Kami siap bantu satgas," kata Kuntjoro.

Kompas TV Bongkar Mafia Vaksin Palsu (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Minta Pemilu Ulang di TPS Perusahaan Perkebunan di Riau karena Jumlah Buruh Janggal

MK Minta Pemilu Ulang di TPS Perusahaan Perkebunan di Riau karena Jumlah Buruh Janggal

Nasional
Publik Marah soal Tapera, Basuki: Saya Menyesal, Enggak Nyangka

Publik Marah soal Tapera, Basuki: Saya Menyesal, Enggak Nyangka

Nasional
Soal Motif Penguntitan Jampidsus, Kejagung: Tanyakan ke Polri, Siapa di Belakangnya

Soal Motif Penguntitan Jampidsus, Kejagung: Tanyakan ke Polri, Siapa di Belakangnya

Nasional
KPU Mulai Simulasi E-Coklit untuk Pilkada 2024

KPU Mulai Simulasi E-Coklit untuk Pilkada 2024

Nasional
Gus Yahya Larang Anggota Pakai Identitas NU untuk Kampanye Pilkada

Gus Yahya Larang Anggota Pakai Identitas NU untuk Kampanye Pilkada

Nasional
Respons Bamsoet, Fahri Hamzah Sebut Pembenahan Sistem Politik Tak Bisa Tambal Sulam

Respons Bamsoet, Fahri Hamzah Sebut Pembenahan Sistem Politik Tak Bisa Tambal Sulam

Nasional
Indonesia Dikalahkan Irak, Erick Thohir: Masih Ada Peluang

Indonesia Dikalahkan Irak, Erick Thohir: Masih Ada Peluang

Nasional
Wakil Ketua KPK Setuju UU KPK Direvisi Total

Wakil Ketua KPK Setuju UU KPK Direvisi Total

Nasional
Singgung Friksi Polri-Kejaksaan, Mahfud Beberkan Kasus Djoko Tjandra dan Nurhayati

Singgung Friksi Polri-Kejaksaan, Mahfud Beberkan Kasus Djoko Tjandra dan Nurhayati

Nasional
Nasdem Sebut Ide Bamsoet Kembalikan Pilpres ke MPR Sebuah Kemunduran

Nasdem Sebut Ide Bamsoet Kembalikan Pilpres ke MPR Sebuah Kemunduran

Nasional
Basuki Sebut Proyek IKN Akan Dipercepat Tanpa Perubahan

Basuki Sebut Proyek IKN Akan Dipercepat Tanpa Perubahan

Nasional
Direkomendasikan Nasdem Jajaki Pilkada Jabar, Ilham Habibie: Perubahan Datang Mendadak

Direkomendasikan Nasdem Jajaki Pilkada Jabar, Ilham Habibie: Perubahan Datang Mendadak

Nasional
PDI-P Selesai Persiapkan Pilkada di 5 Provinsi, Jakarta Masih Dinamis

PDI-P Selesai Persiapkan Pilkada di 5 Provinsi, Jakarta Masih Dinamis

Nasional
Tanggapi “All Eyes on Papua”, Wapres Minta Pemda Libatkan Masyarakat Adat dalam Pembangunan

Tanggapi “All Eyes on Papua”, Wapres Minta Pemda Libatkan Masyarakat Adat dalam Pembangunan

Nasional
Korban Optimistis DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Asusila dan Salah Gunakan Jabatan

Korban Optimistis DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Asusila dan Salah Gunakan Jabatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com