Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Jatuhnya Pesawat Milik TNI AD di Sleman

Kompas.com - 08/07/2016, 21:27 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Sabrar Fadhilah membenarkan telah terjadi kecelakaan yang menimpa helikopter jenis Bell 205 A-1 milik TNI AD dengan nomor reg HA-5073 dari skuadron 11 serbu.

Helikopter tersebut jatuh menimpa dua rumah warga di Dusun Kowang Desa Tamanmartani Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman, Yogyakarta sekitar pukul 15.16 WIB Pada Jumat (8/7/2016).

"Kedua rumah tersebut diketahui milik Heru Purwanto, 58 tahun dan Parno, 45 tahun, warga desa Kowang, Tamanmartani, Kalasan, Sleman," ujar Sabrar saat memberikan keterangan di Media Center Dinas Penerangan TNI AD, Jakarta Pusat, Jumat malam.

(Baca: Sebelum Jatuh, Helikopter TNI AD Terbang Tak Stabil)

Menurut penuturan Sabrar, Helikopter tersebut diketahui lepas landas pada pukul 15.06 WIB dari Lanud Adi Soemarmo Solo menuju Lanud Adisutjipto Yogyakarta. Kemudian pada pukul 15.14 WIB menara pengawas kehilangan kontak dengan heli milik TNI AD tersebut.

Pukul 15.16 helikopter yang mengangkut lima kru itu dinyatakan hilang. Hingga saat ini pihak TNI AD belum mengetahui penyebab pasti jatuhnya helikopter tersebut.

Namun Sabrar menuturkan bahwa TNI AD telah membentuk tim investigasi untuk melakukan penyelidikan. TNI pun telah melakukan evakuasi terhadap korban dan melokalisasi tempat kejadian dalam rangka pemeriksaan dan investigasi.

"Saat ini sudah dibentuk tim investigasi untuk melakukan penyelidikan. Malam ini dikirim ke yogyakarta," ungkapnya.

Sementara, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dilaporkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) menyebutkan, tiga orang meninggal dunia dan tiga orang lain luka berat.

Korban meninggal adalah Letnan Dua Cpn Angga Juang, Serda Sirait yang merupakan kru helikopter, dan seorang warga sipil bernama Fransisca Nila Agustin.

"Laporan posisi terakhir, jenazah ada di RS Bhayangkara," ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB melalui pesan singkat, Jumat malam.

(Baca: Nama Para Korban Jatuhnya Helikopter TNI AD di Yogyakarta)

Sementara, korban luka, yakni atas nama Kapten Titus Benediktus Sinaga, Serka Rohmat dan Serda Sukoco. Ketiganya merupakan awak helikopter tersebut.

"Saat ini, posisi korban luka parah berada di Rumah Sakit Hardjo Lukito," lanjut Sutopo.

Kompas TV Heli yang Jatuh untuk Pengamanan Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com