Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Selamat Jalan Ketua KPU, Doa Kami Menyertai..."

Kompas.com - 08/07/2016, 05:56 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz mengaku terkejut mendengar kabar meninggalnya ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik.

Masykurudin mengatakan, sebelumnya tidak ada kabar almarhum Husni menderita sakit atau sedang menjalani perawatan.

"Saya begitu kaget mendengar Bapak Husni Kamil Manik meninggalkan kita secara mendadak. Tidak ada kabar sakit atau sedang dirawat sebelum-sebelumnya," ujar Masykurudin melalui pesan singkat, Jumat (8/7/2016).

(Baca juga: Ketua KPU Awalnya Mengeluh Sakit di Kaki)

Masykurudin menuturkan, perjumpaan terakhir dirinya dengan Husni terjadi saat acara buka bersama dan diskusi membahas peraturan KPU tentang Pilkada Aceh, Papua, dan Jakarta. Menurut dia, Husni tampak sangat sehat, berwajah cerah dengan rambut tertata rapi mendekati klimis.

"Seperti biasa, sambutan Bapak di awal acara, menyebut kami peserta yang hadir satu per satu di luar kepala dengan tambahan apresiasi. Dengan kalimat-kalimat yang pelan, mendalam, logis, dan sangat urut," tuturnya.

Di mata Masykurudin, Husni adalah sosok pemimpin yang terampil mengendalikan situasi bila terjadi silang pendapat.

Ketika berhadapan dengan pihak-pihak yang tidak puas atas keputusan KPU, jawaban yang disampaikan Husni tidak langsung menangkis ketidakpuasan itu, tetapi memberikan penjelasan secara kronologis dan mengarah pada titik temu serta jalan keluar.

Meski terkenal sebagai pribadi yang lembut, tetapi Husni mampu menunjukkan jiwa kepemimpinan yang mandiri, solid, dan terbuka. Hal tersebut, lanjut Masykurudin, menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan tahapan pemilu.

Tercatat, KPU telah menyukseskan penyelenggaran Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014, pilkada serentak tahap pertama 2015, dan persiapan pilkada serentak 2017.

"Suatu saat saya berdua pernah bertemu dengan Pak Husni. Beliau mengatakan tidak akan mencalonkan (diri) lagi menjadi ketua KPU mendatang dan beralih menjadi pengusaha. Dia juga punya ide besar bagaimana ketatanegaraan ini semakin diperbaiki, yaitu memosisikan KPU sebagai kekuasaan keempat di Indonesia," tuturnya.

"Selamat jalan Ketua, doa kami menyertai," tambahnya kemudian.

(Baca juga: Ini Pesan Terakhir Ketua KPU Sebelum Wafat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com