Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Belum Terima Protes China soal Natuna

Kompas.com - 24/06/2016, 13:34 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia tidak akan menanggapi protes pemerintah China terkait klaim atas perairan Natuna yang dianggap wilayah penangkapan ikan tradisional mereka.

Pasalnya, pemerintah China tidak menyampaikan protes tersebut secara langsung kepada pemerintah Indonesia.

"Kami belum pernah terima nota protes secara tertulis," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, Jumat (24/6/2016).

Arrmanatha mengatakan, sebelumnya pemerintah Indonesia sudah meminta klarifikasi kepada Pemerintah China terkait klaim mereka itu. Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan.

"Kami telah meminta klarifikasi apa yang mereka maksud secara tertulis pada bulan Maret. Sampai sekarang belum ada tanggapan," kata dia.

(Baca: Jokowi Akan ke Natuna untuk Tegaskan Kedaulatan NKRI)

Berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), disebutkan bahwa negara Indonesia memiliki hak berdaulat atas laut teritorial dan ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif).

Karena itu, menurut Arrmanatha, klaim pemerintah China perlu dipertanyakan kembali. Pasalnya, dalam UNCLOS tidak menyebut bahwa perairan Natuna merupakan wilayah penangkapan ikan tradisional mereka.

"Kami tidak mengerti apa yang mereka maksud. Apa yang mereka maksud tidak ada di UNCLOS, tidak ada terminologi itu," kata Dia.

(baca: Hikmahanto: Jangan Sampai SDA Indonesia di Natuna Diklaim China)

Arrmanatha menegaskan, pemerintah Indonesia dalam mempertahankan perairan Natuna sudah berdasarkan hukum yang berlaku.

"Yang dilakukan Indonesia adalah penegakan hukum di perairan Indonesia dan itu sesuai aturan hukum Indonesia dan berlaku di internasional," tegas dia.

Sebelumnya, pemerintah China melayangkan protes kepada Indonesia pasca penangkapan kapal berbendera China, Han Tan Cou 19038, oleh TNI Angkatan Laut (AL).

(baca: Kapal China Sering Terobos Batas, Pangkalan Militer di Natuna Diharapkan Segera Selesai)

Dalam protes yang dimuat kantor berita Perancis AFP, Jubir Kemenlu China mengatakan, perairan Natuna termasuk wilayah penangkapan ikan tradisional mereka sehingga penangkapan tersebut melanggar hak.

Sementara itu, seperti dikutip dari kantor berita Xinhua, China menyebut bahwa status Natuna masih belum jelas karena diklaim oleh China dan Indonesia.

Kompas TV Jokowi Kunjungi Natuna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Nasional
Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Nasional
Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Nasional
Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Nasional
Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Nasional
Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Nasional
Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Nasional
Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com