Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Anak Dalam Makin Terpojok, Ini Langkah Kemensos

Kompas.com - 08/06/2016, 09:16 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menyayangkan kondisi Suku Anak Dalam yang semakin terjepit keadaan. Area mereka pun semakin terbatas.

Padahal, Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah meminta agar 165 ribu hektar lahan tak dikonversi menjadi apapun namun untuk tempat tinggal Suku Anak Dalam.

Saat ini, Khofifah menambahkan, Suku Anak Dalam semakin kesulitan dalam mengakses makanan karena banyak lahan yang justru digunakan untuk lahan sawit atau karet.

"Ketika sudah jadi sawit dan karet, hewan sudah tidak bisa hidup di sana," ujar Khofifah seusai acara buka bersama di Kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta, Selasa (7/6/2016) malam.

Oleh karena itu, pemerintah sempat menginstruksikan kepala daerah setempat untuk menyiapkan lahan.

Khofifah menuturkan, jika nantinya ada lahan yang dapat disiapkan, maka Kemensos siap membantu pembangunan tempat tinggal bagi Suku Anak Dalam.

Namun, Khofifah mengaku perlu ada proses resosialisasi dan reintegrasi sosial yang tak sederhana. Sebab, Suku Anak Dalam tak membutuhkan rumah, namun ladang untuk melangun.

Kemensos pun mulai tahun ini melibatkan Perguruan Tinggi untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat setempat.

"Kami minta Perguruan Tinggi bantu memberikan pencerahan kepada warganya. Ini (Suku Anak Dalam) adalah saudara kalian. Ini teman kalian, tolong bisa sekolah bareng," tutur Khofifah.

"Proses reintegrasi itu tidak sederhana karena eksistensi dari masyarakat dimana itu harus dibangun ternyata takes time," sambung dia.

Kompas TV Menjaga Suku Anak Dalam - Berkas Kompas Episode 211 Bagian 2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com