Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Belum Berencana Uji Materi UU Pilkada ke MK

Kompas.com - 07/06/2016, 12:27 WIB
Ayu Rachmaningtyas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nasrullah mengatakan, Bawaslu belum punya rencana untuk mengajukan uji materi terhadap Undang-Undang Pilkada ke Mahkamah Konsitusi (MK).

Rencana uji materi sebelumnya disampaikan Komisi Pemilihan Umum yang menilai UU Pilkada menjadikan KPU dan Bawaslu tidak lagi independen sebagai penyelenggara pemilu.

"Sampai saat ini jajaran pimpinan Bawaslu lain belum membahasnya. Belum kami bicarakan apa-apa, apalagi mau mengajukan uji materi, masih jauh," kata Nasrullah, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/6/2016).

Sebelumnya, KPU keberatan atas substansi Pasal 9 yang mengharuskan KPU berkonsultasi dengan DPR dan pemerintah saat menyusun peraturan KPU dan membuat pedoman teknis tahapan pemilihan.

KPU pun mengajak Bawaslu untuk melakukan uji materi. Sebab, UU Pilkada juga mengharuskan Bawaslu untuk berkonsultasi dengan DPR dan Pemerintah ketika membuat peraturan dan teknis pengawasan.

Aturan terkait Bawaslu itu terdapat dalam Pasal 22b UU Pilkada yang hasil revisinya baru disahkan DPR beberapa waktu lalu.

(Baca: KPU Akan Ajak Bawaslu Uji Materi UU Pilkada ke MK)

Namun menurut Nasrullah, sejak lima tahun lalu melalui Undang-Undang Nomer 15 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan Pemilu, Bawaslu dan KPU juga diharuskan untuk berkonsultasi dengan DPR dan Pemerintah. Hal tersebut ia nilai bukanlah hal baru.

"Saya rasa apa yang mau dirisaukan, selama ini juga sama saja sejak lima tahun lalu. Buktinya enak-enak saja," ujar dia.

Menurut Nasrullah, tidak ada dampak buruk dalam penyelenggaran pemilu dan pilkada sebelumnya.

"Bagaimana hasil pemilu legislatif 2014 dan pilkada serentak 2015 hasilnya baik. Toh itu semua menggunakan peraturan yang sama, semua melalui proses konsultasi," kata dia.

Dia meyakini bahwa hasil revisi Undang-Undang Pilkada yang telah dirumuskan oleh pemerintah dan DPR merupakan rumusan terbaik dalam keberlangsungan penyelenggaran pemilu dan pilkada.

"Kami pasti tidak akan terima jika UU tersebut sifatnya mengintervensi," ujar dia.

Kompas TV UU Pilkada Hambat Calon Independen?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com