Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Gelar Mudik Gratis untuk Pengendara Sepeda Motor, Ini Detailnya

Kompas.com - 14/05/2016, 16:34 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan kembali menggelar mudik gratis untuk para pengendara sepeda motor pada masa Angkutan Lebaran 2016 ini.

Pendaftaran mudik dengan bus itu bisa dilakukan secara online melalui portal mudikgratis.dephub.go.id pada 13 Mei 2016 – 12 Juni 2016.

Sedangkan pendaftaran offline dibuka pada 16 Mei 2016 - 12 Juni 2016.

"Untuk Lebaran tahun ini, Kementerian Perhubungan menyediakan kuota sebanyak 12.000 sepeda motor dan 24.000 penumpang dengan total anggaran Rp 20 miliar," tulis Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kemenhub Heru Pramurahardjo, yang dikutip Kompas.com dari situs Setkab.go.id, Sabtu (14/5/2016).

Ia menjelaskan, kuota tersebut dibagi untuk arus mudik sebanyak 8.400 sepeda motor dengan 16.800 penumpang dan arus balik sebanyak 3.600 sepeda motor dengan 7.200 penumpang.

Jumlah kuota sepeda motor tersebut, lanjut Heru, mengalami kenaikan sebesar 275 persen dari 2015, yaitu sebanyak 3.200 sepeda motor.

Menurut Heru, program mudik gratis pengguna sepeda motor dengan bus tahun ini melayani sembilan kota tujuan arus mudik.

Adapun sembilan kota tujuan itu adalah Tegal, Kebumen, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Wonogiri, Wonosobo, Magelang, dan Semarang. Sedangkan untuk arus balik, terdapat 3 kota tujuan yaitu Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Untuk arus mudik, lanjut Heru, pemberangkatan sepeda motor akan dilaksanakan pada 1 Juli 2016 di Kantor Bulog Divisi Regional I Kelapa Gading Jakarta Utara. Sedangkan penumpang akan diberangkatkan pada 2 Juli 2016 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Untuk arus balik, sepeda motor diberangkatkan dari kota tujuan pada 16 Juli 2016 dan penumpangnya pada 17 Juli 2016.

Bagi masyarakat yang berminat mengikuti program mudik gratis ini, menurut Heru, harus memenuhi persyaratan umum, yaitu:

a. sepeda motor harus dalam keadaan orisinil dan laik jalan;
b. STNK dan pajak kendaraan dalam keadaan hidup (dilunasi); dan
c. membawa identitas diri (KTP, KK, STNK, dan SIM).

"Untuk masyarakat yang melakukan pendaftaran online, jangka waktu verifikasi dokumen maksimum 3 hari. Apabila pendaftar tidak melakukan verifikasi maka slot kuota akan dilepas dari booking online dan diharuskan mendaftar ulang," papar Heru.

Adapun lokasi verifikasi online yaitu di Kantor Dishub Tangerang, Kantor Dishub Tangerang Selatan, Kantor Dishub Depok, dan Kantor Dishub Kota Bekasi.

Sedangkan untuk masyarakat yang melakukan pendaftaran secara offline diharapkan langsung membawa kelengkapan dokumen untuk mempermudah proses pendaftaran.

Selain dengan moda angkutan jalan, Kementerian Perhubungan juga telah membuka pendaftaran mudik gratis pengguna sepeda motor dengan menggunakan kereta api pada 8 Maret 2016 – 6 Juni 2016.

Jika pada 2015 lalu, kuota subsidi angkutan mudik motor gratis menggunakan angkutan kereta api sebesar 9.900 motor, menurut Heru, pada 2016 jumlah tersebut mengalami peningkatan menjadi 15.834 motor.

Penyelenggaraan mudik motor gratis dengan kereta api tahun ini, lanjut Heru, menawarkan tiga lintasan tujuan.

Untuk lintas utara kereta api akan berhenti di stasiun Cirebon Prujakan, stasiun Tegal, stasiun Pekalongan, stasiun Semarang Tawang, stasiun Ngrombo, stasiun Cepu, stasiun Bojonegoro, stasiun Babat, dan berakhir di stasiun Surabaya Pasarturi.

Selanjutnya pada lintas selatan 1, kereta api akan berhenti di stasiun Purwokerto, stasiun Kroya, stasiun Gombong, stasiun Kebumen dan mengakhiri perjalanan di stasiun Kutoarjo.

Sedangkan lintas terakhir yaitu lintas selatan 2, kereta api akan berhenti di stasiun Lempuyangan Yogyakarta, stasiun Klaten, stasiun Solojebres, stasiun Madiun, stasiun Kertosono, dan Stasiun Kediri.

Untuk tahun ini ada yang berbeda dalam proses pendaftaran offline.

Apabila pada tahun-tahun sebelumnya, masyarakat langsung melakukan pendaftaran di Kantor Kementerian Perhubungan, tahun ini, Kemenhub mendatangi masyarakat dengan membuka booth pendaftaran di beberapa titik keramaian di Kota Jakarta dan sekitarnya.

Kompas TV 7 Kereta Tambahan Jakarta-Surabaya Disiapkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com