Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Penundaan Pemulangan 4 WNI yang Disandera Kelompok Abu Sayyaf

Kompas.com - 13/05/2016, 13:24 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Perairan Filipina akhirnya tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jum'at (13/5/2016), pukul 10.20 WIB.

Turut pula dalam rombongan yang menumpang pesawat TNI AU Boeing 737-200 itu, Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi.

Awalnya, keempat WNI ini diinformasikan akan tiba pada Kamis (12/5/2016) sore.

Namun, karena proses penyerahan keempat anak buah kapal (ABK) WNI itu baru terlaksana pada pukul 16.35 WITA, Pangkostrad menginstruksikan pasukannya untuk membawa mereka dari KRI yang menjadi tempat serah terima ke Lanud Tarakan, Kalimantan Utara pada pukul 07.00 WITA.

Penundaan pemulangan hingga Jumat pagi, kata Edy, agar situasi lebih kondusif dan dipastikan aman.

"Lebih enak pagi dong. Kalau nantinya terjadi hantam-hantaman kan lebih panjang waktunya," ujar Edy, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat pagi.

Sebelumnya, keempat ABK kapal tunda Henry disandera kelompok Abu Sayyaf saat berlayar menarik tongkang Christy kembali ke Tarakan, Kalimantan Utara, dari Cebu, Filipina.

Pembajakan terjadi di perairan timur bagian Sabah, Malaysia, Jumat (15/4/2016).

Saat dibajak, lima ABK lainnya, yakni Sembara Oktavian, Leonard Bastian, Rohaidi, Royke F Montolalu, dan Yohanis Serang, dapat menyelamatkan diri (Kompas, 24/4/2016).

Mereka bersembunyi setelah Yohanis Serang, ABK warga Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, curiga melihat kapal cepat dengan penumpang menenteng senjata api melaju kencang ke arah kapal tunda Henry.

Mereka kemudian diselamatkan Angkatan Laut Malaysia.

Sebelumnya, 10 WNI ABK kapal tunda Brahma 12 juga sudah dibebaskan kelompok Abu Sayyaf pada Minggu (1/5/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com