Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Golkar "Urunan" Tutupi Kekurangan Biaya Munaslub

Kompas.com - 10/05/2016, 08:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam hitungan hari, Partai Golkar akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar.

Munaslub yang menjadi momentum konsolidasi pasca konflik panjang, rencananya akan diadakan di Bali pada 15-17 Mei 2016.

Menjelang pelaksanaannya, persoalan biaya menjadi sorotan. Panitia sempat mewajibkan para kandidat bakal calon ketua umum untuk membayar iuran sebesar Rp 1 miliar.

Belakangan, iuran ini bersifat sukarela setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan bahwa ada potensi politik uang di dalamnya.

Wakil Ketua Komite Organizing Committee Munaslub Golkar, Tantowi Yahya, mengatakan, Munaslub membutuhkan anggaran sekitar Rp 45 miliar untuk membiayai mulai tahapan pra hingga pelaksanaannya.

Anggaran terbesar adalah untuk akomodasi, sewa gedung atau hotel, serta kegiatan Steering Committee saat kampanye di tiga zona dan debat publik yang disiarkan di stasiun televisi.

"Hampir sekitar dua pertiga anggarannya dipakai untuk itu," kata Tantowi, melalui pesan singkat, kepada Kompas.com, Selasa (10/5/2016).

Dengan tak diwajibkannya iuran Rp 1 miliar kepada para kandidat, panitia memutuskan untuk mengumpulkan sumbangan dari seluruh kader Golkar untuk menutupi kekurangan biaya.

Namun, Tantowi tak menyebutkan berapa kekurangan biaya untuk penyelenggaraan Munaslub.

Tak ada paksaan kepada kader terkait sumbangan tersebut.

"Pembiayaan akan didukung secara gotong royong. Besaran urunan itu sesuai kesanggupan kader," kata dia.

Debat Antarcalon

Tahapan pra Munaslub telah dimulai dengan sosialisasi dan kampanye di Medan, Sumatera Utara, pada 8-9 Mei lalu. 

Medan menjadi lokasi pertama dari tiga lokasi sosialisasi dan kampanye yang mewakili tiga zona di Tanah Air.

"Nanti tanggal 11 di Surabaya dan 13 di Bali. Mereka yang tampil di debat publik akan disiarkan secara langsung di stasiun televisi nasional," kata Tantowi.

Panitia, menurut dia, telah menyiapkan sejumlah tema debat untuk dipelajari delapan bakal calon ketua umum, guna memunculkan ide dan gagasan mereka terhadap sejumlah persoalan di Tanah Air.

Tema tersebut meliputi persoalan pembangunan ekonomi, peningkatan kesejahteraan melalui pendidikan dan pemerataan, serta sejumlah isu politik hukum dan keamanan lain.

"Seperti isu radikalisme, separatisme, komunisme dan keadilan hukum yang tengah menjadi sorotan publik saat ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com