Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Jadi Ketum Golkar, Aziz Syamsuddin Akan Dorong Dana Parpol Diperbesar

Kompas.com - 03/05/2016, 14:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Aziz Syamsuddin akan fokus membenahi keuangan partai jika terpilih sebagai ketua umum.

Salah satunya, dengan mendorong revisi Undang-Undang Partai Politik terkait besaran dana parpol yang diberikan oleh pemerintah.

Dalam UU Parpol saat ini, setiap parpol mendapatkan bantuan dana Rp 108 per suara.

Menurut Aziz, angka itu tidak cukup untuk membuat parpol mandiri.

"Saya akan mengupayakan bagaimana melakukan kemandirian dari sisi keuangan parpol, dengan lebih mengedepankan sisi pendanaan sesuai program pemerintah," kata Aziz, seusai mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (3/5/2016).

(Baca: Aziz Syamsuddin Jadi yang Pertama Daftar Bakal Calon Ketum Golkar)

Aziz juga bertekad membuat Golkar mandiri melalui kaderisasi para anggotanya.

Dengan demikian, kata dia, Partai Golkar bisa mengusung kadernya sendiri dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak hingga pemilu presiden.

"Saya akan lebih memprioritaskan kader untuk maju, sehingga saya akan melakukan pendidikan dan pengkaderan secara berjenjang, sustainable dan bertahap," ucap Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini.

Aziz optimistis bisa mendapatkan dukungan 30 persen surara dari pengurus DPD I dan II dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa yang akan digelar di Bali pada 15 Mei mendatang.

Dengan mendapatkan 30 persen suara, bakal calon akan lolos ke tahap berikutnya sebagai calon ketum.

"Para voters tingkat I dan II tentu akan melihat track record serta history calon, yang mana saya meyakini saya bisa melampaui batas minimal 30 persen," ujar dia.

Selain Aziz, calon lain yang juga akan maju sebagai bakal calon ketua umum Golkar yakni Ade Komarudin, Setya Novanto, Airlangga Hartarto, Tommy Soeharto, Mahyudin, Syahrul Yasin Limpo, Indra Bambang Utoyo, Priyo Budi Santoso, dan Wati Amir.

Pendaftaran akan ditutup pada Rabu (4/5/2016) pukul 24.00 WIB.

Kompas TV Munaslub Golkar Akan Berlangsung di Bali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com