Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hinca IP Pandjaitan XIII
Politikus

Politikus, sekretaris jenderal Partai Demokrat. Menulis untuk menyebarkan kebaikan, menabur optimisme sebagai bagian dari pendidikan politik bagi anak bangsa dalam kolom yang diberi judul: NONANGNONANG. Dalam budaya Batak berarti cerita ringan dan bersahaja tetapi penting bercirikan kearifan lokal. Horas Indonesia.

Demokrasi untuk Negeri

Kompas.com - 13/04/2016, 14:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Padamu negeri kami berjanji..

Padamu negeri kami berbakti..

Padamu negeri kami mengabdi..

Bagimu negeri jiwa raga kami..

Sayup sayup lagu gubahan Kusbini mengumandang di ruang tunggu terminal 1B, bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Lagu ini menyuntik semangat patriotisme saat mengantarkan aku dan tim melangkah ke pintu pesawat yang akan membawa kami terbang ke kota Sorong, Papua Barat.

Ada 101 panggung demokrasi untuk pemilukada serentak kedua disiapkan di seluruh Indonesia. Februari 2017 puncaknya, tapi parpol termasuk demokrat memulai KM NOL-nya bulan April 2016 dengan agenda penjaringan, sebelum memutuskan siapa yang akan diusung paling lambat awal Oktober 2016.

"Panggung demokrasi untuk negeri disiapkan untuk memilih 101 kepala daerah. Tujuh gubernur,  94 bupati dan Walikota", kataku ke Rudi Kadarisman, Panglima Rajawali yg mendampingi saya.

"Pekerjaan yang berat. Tapi tenang saja tahun lalu kita punya pengalaman menyiapkan 269 pemilukada dan sukses", kataku lagi meyakinkan.

Dokumentasi Partai Demokrat Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan
Syair Kusbini juga seperti oksigen yang melegakan dada dan kepala, di pagi buta saat hari tengah berganti, pukul 00.40 meyakinkan hati dan pikiranku bahwa perjalanan kerja politik ke kota Sorong bersama team DPP Partai Demokrat ini adalah pengabdian kami untuk negeri. Demokrasi untuk negeri.

"Wah .. pintu pesawat langsung terkoneksi dengan garbarata, seolah seperti mesin waktu," kataku memuji Bandara Udara Domine Eduard Osok yang dibangun di masa Presiden SBY.

Kerja politik yang sarat dengan emosional dan endurance, membuat kondisi kesehatan yang prima menjadi keharusan. Terbang semalaman lega seketika disambut tarian khas anak anak Papua.

Ada 13 titik kerja politik yang kami lakukan selama dua hari. Semua muaranya fokus menyiapkan strategi 2017. Sebab, Pilkada serentak ini sungguh memerlukan energi yang prima.

Sambil was was atas perubahan tata cara dan mekanisme pemilukada karena pemerintah dan parlemen akan merivisi UU PILKADA mulai minggu ini, saya harus tetap menjalankan tahapan yang ada.

Di kota Sorong di hari yang sama, parpol sahabat lain juga melakukan kerja politik. Sehingga kota dihiasi bendera partai warna warni. Itulah warna demokrasi.

Selain menjaring calon yang berintegritas tinggi, berkapasitas baik, ia juga haruslah mempunyai popularitas yang tinggi pula.  Dibutuhkan mesin partai yang prima dalam melakukan kerja politik memenangkannya.

Dokumentasi Partai Demokrat Acara Partai Demokrat di Papua Barat
"Terima kasih semua anggota fraksi se Kabupaten, kota dan Propinsi yang sudah hadir. Anda punya konstituen yang besar. Karena itu anda semua ujung tombak partai memenangkan pasangan calon yg kita usung nantinya", kataku memberikan arahan sambil mengingatkan kerasnya kompetisi ini.

"Saya protes, mengapa kami anggota legislatif harus mundur jika maju menjadi calon kepala daerah", tanya salah satu anggota. Padahal incumbent tidak harus mundur.

"Ya, itu salah satu materi yang dibahas dalam revisi, padahal ketentuan itu hasil putusan MK," jawabku.

Di kota Sorong, kami praktekkan menghormati para calon dengan memberikan penghargaan yang patut. "Saya bukakan pintu mobil calon gubernur ini, karena ia bernyali besar ingin menjadi pemimpin besar melalui partai besar," kataku menggunakan pengeras suara disambut teriakan para pendukungnya. Begitulah ritual demokrasi untuk negeri kami kreasikan sesuai kearifan lokal.

Tak terasa, dua hari proses pendaftaran itu menerima belasan bakal calon gubernur dan wagub.

1. Pasangan Irene Manubuy &  Abdullah Manaray

2. Pasangan Hermus Indou & Ali Moktar Ngabalin

3. Pasangan Dominggus Urbon & Inya Bay

4. Prof Dr.Baltasar Kambuaya, MBA tanpa wakil

5.  Pasangan Jonatan Rumainum & DR.Baesara Wael

6. Pasangan DR.Drs.Stevanus Malak,Msi & Ali Hindom

7. Yusak Wonatorey tanpa wakil

8. Drs Dominggus Mandacan tanpa wakil

9. Pasangan DR.Drs Alberth H Torey & Syarifudin Sahada

10. George C Auparay tanpa wakil

11. Drg Alfons Manibuy Dess tanpa wakil

12. DR Felix F Wanggai, tanpa wakil

13. Mohamad Rifai Darus, wagub

14.  H. Abdul Mutalib, Wagub.

"Setelah nanti diverifikasi, dilakukan survey dan kemudian rapat Majelis Tinggi Partai, baru diumumkan siapa pasangan yang akan diusung. Jadi mari kita ikuti prosesnya tahap demi tahap," kataku menjelaskan.

Pendaftar pun diterima panitia sambil mengajak para pendukung untuk kembali ke rumah  dengan tertib dan damai sambil tetap memelihara riang gembira berdemokrasi.

Mesin Partai

Kerja politik untuk pemilihan kepala daerah tidak hanya soal siapa calonnya, tetapi lebih utama mesin partainya. "Dengan ini saya lantik 1600 pengurus Partai Demokrat tambahan tersebar di 5 DPC 10 DPAC  dan 41 DPARt sebagai mesin partai memenangkan setiap pemilu", kataku disaksikan 2000an orang dalam ruangan.

Di ujung acara pelantikan seluruh jajaran  DPC, DPAC, DPARt se provinsi Papua Barat, di hadiri ribuan kader demokrat dengan tangan mengepal di dada, bersama sama kami menyanyikan lagu karya Ibu Sud..

Walaupun banyak negri ku jalani

Yang masyhur permai dikata orang

Tetapi kampung dan rumahku

Di sanalah kurasa senang

Tanahku tak kulupakan

Engkau kubanggakan

Tak terasa mata kami berkaca kaca, mendengar lagu Tanah Airku dari jarak ribuan kilometer jauhnya dari Jakarta.

Terasa kontrasnya perbedaan pembangunan, kehidupan, kesejahteraan, antara Jakarta dan Papua Barat. Di saat yang sama, semangat baru merayap pasti menguasai diri. Semangat untuk terus bekerja untuk negri, indonesia ku, Indonesia mu, Indonesia kita.

"Kuantarkan demokrasi untuk negeri", kataku berbisik dalam hati saat kubaca koran setempat yang memberitakan gelora dasyatnya demokrasi untuk negeri di Papua Barat, sambil membetulkan tempat dudukku di pesawat Garuda yang menerbangkan kami kembali ke ibukota.

#salamnonangnonang

@horaspapuabarat

@horasindonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com