Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Marwan Jafar Harusnya Pahami Profesionalisme Garuda

Kompas.com - 25/02/2016, 14:09 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal Marwan Jafar dianggap perlu memahami profesionalisme kinerja maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Maskapai pelat merah itu selama ini dituntut untuk meminimalisir keterlambatan dalam beroperasi.

Marwan sebelumnya mengeluhan kinerja Garuda yang masih bobrok dan jauh dari memuaskan. Hal itu menyusul delay yang ia alami ketika hendak terbang ke Yogyakarta menggunakan maskapai itu. Sehingga, membuat menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa itu terlambat menghadiri kegiatan seminar di Kota Pelajar itu.

"Garuda itu kan harus kita didik untuk profesional, supaya menguntungkan negara dan duitnya untuk kesejahteraan rakyat," kata Ketua Komisi VI DPR Hafiz Tohir di Kompleks Parlemen, Kamis (25/2/2016).

(Baca: Gara-gara Delay, Menteri Desa Kesal dengan Garuda)

"Kalian bayangkan ya, setiap lima detik terjadi satu short trip penerbangan dan pendaratan. Ketika dia minta, 'oke pak kami tidak jadi take off jam sekian karena kami harus menunggu lima menit', itu akibatnya bisa 20 menit kemudian pesawat itu baru bisa terbang," lanjut dia.

Menurut politisi asal Partai Amanat Nasional (PAN) itu, untuk tetap menghidupkan mesin pesawat selama 20 menit, setidaknya dibutuhkan biaya sekitar Rp 50 juta. Biaya tersebut untuk membeli avtur yang menjadi bahan bakar pesawat itu.

"Paling mahal biaya pesawat itu bahan bakarnya, bukan pembeliannya," ujarnya.

Protes ditinggal pesawat

Pihak maskapai Garuda Indonesia pun telah meminta maaf kepada Marwan yang mengalami keterlambatan, lantaran pesawat yang semestinya ditunggangi Marwan mengalami masalah.

Juru Bicara Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar menceritakan kronologi keterlambatan itu. Seharusnya, rombongan VIP Menteri Desa Marwan terbang menggunakan penerbangan GA 204 Cengkareng-Yogyakarta pukul 08.05 WIB.

Hingga panggilan terakhir pukul 08.00, rombongan VIP tersebut belum diketahui posisinya. Ketika pesawat diterbangkan sesuai jadwal, rombongan Marwan diketahui baru sampai di Terminal VIP Room Terminal 1.

Untuk mengakomodir penumpang VIP itu, Garuda kemudian mengalihkan Menteri Marwan pada penerbangan selanjutnya yakni GA 206, yang berangkat pukul 10.05 WIB. Pada saat persiapan itu lah, pesawat GA 206 dengan registrasi PK-GEH ditemukan gangguan teknis.

Karena perbaikan cukup lama, diputuskan untuk melakukan pergantian dengan pesawat beregistrasi PK-GFO.

Proses pergantian itu memakan waktu selama satu jam, karena perlu memindahkan penumpang, isi kargo barang bawaan dan konsumsi penumpang, serta barang kebutuhan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com