Menurut dia, para pelaku terorisme saat ini merupakan pemain baru.
"Teroris di Indonesia masih amatiran semua, enggak ada yang bisa buat senjata bahan kimia berbahaya. Pemain baru semua mereka saat ini," ujar Harits saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/2/2016).
Di Indonesia, pernah ada kelompok teroris yang mampu membuat senjata semacam itu, yakni Jamaah Islamiyah (JI).
Namun, saat ini kelompok itu tak eksis lagi lantaran anggotanya sudah ada yang meninggal dunia, ditangkap, dan dipenjara.
Teror di kawasan Jalan Thamrin pada Januari lalu, menurut Harits, menjadi contoh kualitas teroris di Indonesia masih amatiran.
Namun, pemerintah dan polisi harus tetap berhati-hati terhadap perkembangan kualitas kelompok teror di Indonesia.
Sebab, meski kini tidak memiliki mentor sekelas Azahari Bin Husin (perakit bom Bali), mereka bisa mengakses internet untuk mengetahui cara membuat bahan peledak.
"Sekarang ini di internet, semua ada. Misalnya hanya dengan pupuk Urea punya petani saja bisa. Atau nelayan yang pakai bom ikan. Ya itu semua bisa dimanfaatkan," ujar Harits.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.