Pemerintah Diminta Pekerjakan Tenaga Lokal di Proyek Pembangunan Kereta Cepat

Hal itu dinilai perlu ditegaskan dalam kesepakatan kerja sama yang dilakukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan investor asal China.

"Seharusnya investasi asing digunakan untuk bangsa kita, agar orang Indonesia bisa bekerja. Jangan kita investasi dari luar, yang kerja orang luar juga," ujar anggota Komisi VI DPR RI Refrizal dalam diskusi Polemik di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/1/2016).

Menurut Refrizal, kerja sama yang berkelanjutan antara Indonesia dan China membutuhkan sikap saling menguntungkan.

Ia berpendapat, meskipun menggunakan investor asing, proyek pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah sebaiknya mampu menyerap tenaga kerja lokal.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan, pada umumnya investor China mengerjakan proyek pembangunannya secara satu paket.

Hal itu mencakup membawa tenaga ahli dan tenaga kerja kasar dari negeri asalnya.

Agus menyarankan agar pemerintah benar-benar memerhatikan kesepakatan yang dibuat dengan China. Salah satunya, memastikan tenaga kerja kasar yang berasal dari Indonesia.