Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johan Budi, Gagal Saat Seleksi KPK Akhirnya Melenggang ke Istana

Kompas.com - 12/01/2016, 15:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi SP, akhirnya dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai juru bicara Presiden.

Isu Johan Budi masuk ke dalam lingkaran Istana sebenarnya sudah cukup kencang pada awal pembentukan kabinet hingga pertengahan tahun 2015 lalu.

Namun, saat itu, Jokowi belum membutuhkan adanya juru bicara (jubir). Selama ini, kebijakan-kebijakan pemerintah disampaikan melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Akhirnya, Selasa (12/1/2015), Jokowi memutuskan mengangkat Johan Budi sebagai jubirnya.

Kepercayaan Jokowi terhadap Johan Budi ini sebenarnya sudah dimulai sejak penunjukan mantan jurnalis itu sebagai pimpinan sementara KPK bersama dua orang lainnya pada Februari 2015.

Johan adalah orang lama di lembaga itu. Dia sempat menjadi juru bicara lembaga anti-korupsi tersebut pada periode 2006-2014.

Setelah itu, Johan menjadi Deputi Pencegahan KPK mulai dari 2014 hingga akhirnya dilantik sebagai pimpinan sementara KPK. Meski menjadi pimpinan, Johan tetap mendapat kepercayaan untuk bertindak sebagai jubir KPK. Masa jabatannya sebagai pimpinan sementara habis pada Desember lalu.

Mantan jurnalis ini sempat pula maju kembali sebagai pimpinan KPK, tetapi gagal dalam uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR. Saat voting dilakukan, Johan hanya meraih 25 suara.

Tak butuh waktu lama, namanya pun kembali berembus di lingkungan Istana. Johan mengaku mendapat panggilan dari Kepala Staf Presiden Teten Masduki untuk berbicara di kantor Teten di Bina Graha, pekan lalu.

Teten menilai, Johan cocok menjadi juru bicara Presiden.

"Johan cocok (jadi jubir Presiden), kan di KPK cukup bagus," ujar Teten. 

Tak hanya yang bernada positif, mencuatnya nama Johan Budi sebagai jubir Presiden juga sempat mendapat komentar miring dari Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristyanto.

Menurut dia, selama ini, Presiden Jokowi sudah cukup dikelilingi orang-orang yang mampu menjabarkan keinginannya kepada publik. Salah satu yang dicontohkan Hasto ialah Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

"Kalau kita lihat kan Pak Jokowi juga menjadi komunikator yang baik," kata Hasto.

BIODATA JOHAN BUDI

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Litbang 'Kompas': Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Survei Litbang "Kompas": Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Nasional
Survei Litbang “Kompas': Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Survei Litbang “Kompas": Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Nasional
Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com