Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bacakan Pembelaan, Suryadharma Ali Cantumkan Pesan untuk SBY

Kompas.com - 04/01/2016, 20:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Agama, Suryadharma Ali, membacakan nota pembelaan pribadi dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (4/1/2015).

Dalam pembelaannya, ia menyelipkan pesan kepada mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

"Pertanggungjawaban ini disampaikan kepada Presiden RI periode 2009-2014, Susilo Bambang Yudhoyono, yang memberikan kepercayaan sangat luar biasa kepada saya selaku Menteri Koperasi dan UKM periode 2004 -2009 dan Menteri Agama periode 2009-2014," ujar Suryadharma.

Suryadharma mengatakan, selama menjalani tugasnya sebagai menteri, banyak kemajuan yang dia lakukan, termasuk saat ia menjabat sebagai Menteri Agama.

Menurut dia, pelaksanaan tugas di bidang pembinaan umat beragama, bidang pendidikan agama dan keagamaan, serta bidang penyelenggaraan haji dan umrah menghasilkan terobosan yang membanggakan.

Ia mengatakan, apa yang dia lakukan dalam pemerintahan semata-mata ingin menunjukkan bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.

"Saya tidak pernah berniat sedikit pun untuk berkhianat kepada negara dengan melakukan hal yang tidak terpuji selaku Menteri Agama," ujar Suryadharma.

Suryadharma mengatakan, tugasnya sebagai Menteri Agama merupakan salah satu ibadah yang dia lakukan.

Segala kebijakannya saat itu pun sebagai bentuk penghambaannya kepada Allah SWT, bukan untuk kepentingan pribadi.

"Tidak tebersit sedikit pun untuk mencari keuntungan, dan saya bersyukur diberi tugas yang sangat mulia," kata Suryadharma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com