Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parlemen Jerman Apresiasi Indonesia Atasi Kebakaran Hutan

Kompas.com - 28/11/2015, 07:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Parlemen Jerman mengakui dan mengapresiasi upaya Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi kebakaran lahan dan hutan. Bencana tersebut dianggap sebagai salah satu yang terburuk di dunia dan mengorbankan rakyat Indonesia dan juga negara tetangganya.

Hal itu diungkapkan anggota parlemen Jerman dalam diskusi tentang palm oil yang bertema Focus Group Discussion(FGD) on Indonesia's Sustainable Palm Oil.

Diskusi itu diadakan KBRI Berlin bekerjasama dengan Parlemen Jerman (Bundestag) di Gedung Parlemen, Berlin.

Seperti dikutip Antara, Sabtu (28/11/2015), diskusi itu bertujuan memberikan pemahaman di kalangan pemangku kepentingan, khususnya Parlemen di Jerman, tentang produk minyak sawit. (baca: Lahan Gambut Rusak, Pemerintah Akan Bentuk Badan Restorasi Ekosistem)

Dari diskusi tersebut, para anggota parlemen Jerman menyadari kesulitan yang dialami Indonesia dalam menangani kebakaran hutan di lahan gambut dengan karakteristik yang unik.

Para anggota Parlemen Jerman mengutarakan, sebagai salah satu konsumen minyak sawit terbesar di Eropa, Jerman membutuhkan pasokan minyak sawit dari sumber yang sustainable.

Di Jerman, minyak sawit diperlukan untuk industry bio-fuel, makanan, obat-obatan, dan kosmetik. (baca: Rehabilitasi 2 Juta Hektar Lahan Gambut Butuh Rp 50 Triliun)

Uni Eropa merupakan pasar ekspor produk kelapa sawit Indonesia terbesar ketiga setelah India dan Tiongkok. Volume ekspornya mencapai 3,5 juta ton atau senilai lebih dari 2,2 milyar dolar AS pada tahun 2014.

Namun demikian, Uni Eropa juga merupakan tujuan ekspor dimana sawit Indonesia paling banyak mendapat tantangan kampanye negatif.

Menurut DCM KBRI Berlin, Dr. Pramono, hambatan terhadap komoditi minyak sawit indonesia ke pasar Eropa lebih pada hambatan politis. (baca: Jokowi Ajak Aktivis Peduli Lingkungan Gabung Badan Restorasi Gambut)

Dengan demikian, penggalangan pemahaman dan dukungan di kalangan politisi Jerman menjadi sangat penting. Kasus kebakaran hutan yang parah di Indonesia akhir-akhir ini juga perlu dipahami dalam konteks yang benar.

Pramono mengatakan, ada aspek El Nino dan aspek pelanggaran hukum serta rendahnya kesadaran lingkungan. Semua aspek itu memerlukan penanganan secara komperehensif.

Untuk itu, mengubah cara pandang para pemangku kepentingan di Jerman sebagai ekonomi terbesar di Eropa menjadi sangat penting.

Cara pandang yang bersifat konfrontatif menjadi cara pandang yang positif yang didasarkan pada semangat kemitraan. Tujuan akhirnya win-win solution yang bermanfaat untuk pelestarian hutan tropis di Indonesia, dan mendukung kesejahteraan rakyat dan petani sawit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com