JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar versi Munas Bali, Idrus Marham, mengatakan bahwa tidak ada intervensi dalam pergantian seluruh anggota Fraksi Partai Golkar di Mahkamah Dewan Kehormatan.
"Jadi kita betul-betul lurus pada aturan-aturan yang ada. Jadi tanpa ada intervensi apa pun dan lain sebagainya," kata Idrus saat ditemui seusai acara Hari Ulang Tahun ke-51 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (26/11/2015).
Fraksi Golkar memasukkan Ridwan Bae, Kahar Muzakir, dan Adies Kadir untuk menggantikan Hardisoesilo (wakil ketua), Dadang S Muchtar, dan Budi Supriyanto di MKD.
Pergantian anggota MKD itu dilakukan menjelang sidang MKD atas kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden oleh Ketua DPR Setya Novanto. Setya merupakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali.
Menurut Idrus, pergantian itu tidak semata-mata untuk mengawal proses di MKD dapat berjalan dengan baik. Pergantian itu juga menunjukkan bahwa partai beringin tersebut percaya dengan pernyataan Setya, yang membantah bahwa dirinya mencatut nama Presiden.
Ia menyatakan, Golkar akan mengawal persoalan tersebut dengan baik dan dilakukan secara konsisten untuk kepentingan rakyat dan bangsa.
Idrus membantah anggapan bahwa pergantian anggota tersebut dilakukan dengan pertimbangan loyalitas. Ia yakin bahwa sebagian besar anggota Fraksi Golkar di DPR loyal pada partai.
"Adalah tidak benar pergantian karena ada loyal tidak loyal. Saya jamin 90 anggota fraksi Partai Golkar yang ada di DPR adalah loyal kepada Partai Golkar, bukan loyal perorangan," kata Idrus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.