JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian berupaya mencegah agar bentrok antarwarga di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Selasa (13/10/2015) siang, tidak meluas.
"Anggota kami terus patroli supaya kejadian tidak terulang. Sampai saat ini situasinya telah terkendali," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Agus Rianto, Selasa malam.
Secara terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono menambahkan, kelompok warga yang pertama kali menyerang berupaya untuk melakukan serangan kedua. Tapi hal itu dapat dicegah.
"Polisi di sana berhasil menghalaunya hingga (serangan lanjutan) tidak terjadi," ujar Suharsono.
Adapun, kronologis singkat adalah adanya sekelompok warga meminta pemerintah setempat menertibkan tempat ibadah yang ada di wilayah Singkil. Sebab, kesepakatan pada tahun 1979, hanya diperbolehkan lima rumah ibadah. Pemerintah setempat rencananya akan membongkar rumah ibadah pada Senin 14 Oktober 2015 mendatang.
Namun, kelompok warga itu tak sabar dan akhirnya menyerang rumah ibadah beserta warganya. Akibat bentrokan ini, seorang warga dikabarkan tewas, dan empat orang lainnya menderita luka-luka, satu di antara korban luka adalah anggota TNI dari Kodim Singkil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.