Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Mohamad Puji Soekarno sebagai Tokoh Berprestasi Agung

Kompas.com - 28/09/2015, 05:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia periode 1981-2003, Tun Mahathir bin Mohamad mengatakan, presiden pertama Indonesia, Soekarno, adalah tokoh besar. Sebab, Soekarno bisa jadi tokoh dalam memerdekakan negara yang terdiri dari berbagai macam suku di 17.000-an pulau.

Soekarno, menurut Mahathir, adalah seorang dengan rasa cinta yang luar biasa kepada rakyat dan negaranya.

"Menyadarkan ratusan juta rakyat dari suku dan wilayah yang berbeda-beda bahwa mereka adalah satu bangsa Indonesia adalah sebuah prestasi agung," ujar Mahathir dalam pidatonya di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (27/9) malam.

Kehadiran Mahathir di Jakarta adalah untuk menerima penghargaan Bintang Soekarno atau "The Star of Soekarno" dari Yayasan Pendidikan Soekarno yang diketuai Rachmawati Soekarnoputri. Ia pun mengagumi bagaimana Proklamator, Soekarno dan Mohammad Hatta, berhasil meletakkan dasar persatuan yang kuat hingga Indonesia sampai saat ini bisa bersatu sebagai satu bangsa.

Terkait hal ini, Mahathir mencontohkan nasib Yugoslavia yang tidak bisa bertahan dan kini sudah pecah menjadi tujuh negara.

Perjuangan Bung Karno, lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Gerakan Nonblok ini, berpengaruh besar pada usaha-usaha perjuangan kemerdekaan Malaysia pada 31 Agustus 1957. "Pemikiran Bung Karno untuk Indonesia maupun dunia masih berlaku hingga saat ini," kata dia.

Mahathir menganggap perjuangan Soekarno di dunia internasional, termasuk dalam menggagas Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok, memiliki hasil yang signifikan. Pertemuan tersebut, menurut pria berusia 90 tahun ini, berhasil membuka cakrawala negara-negara yang hadir pada saat itu tentang bagaimana dunia yang seharusnya.

"Selain itu mereka juga membicarakan kesetaraan bangsa-bangsa serta penghapusan praktik imperialisme dan kolonialisme," ujar Mahathir.

Adapun sebanyak empat tokoh dunia mendapatkan penghargaan Bintang Sukarno atau The Star of Soekarno karena jasa-jasanya untuk keadilan, kemerdekaan, kemanusiaan dan demokrasi dari Yayasan Pendidikan Soekarno.

Keempat tokoh tersebut adalah Perdana Menteri Malaysia periode 1981-2003 Tun Mahatir bin Mohamad, Presiden Korea Utara Kim Jong Un, Presiden Venezuela periode 1999-2013 Hugo Rafael Chavez Frias dan Presiden Kuba periode 1976-2008 Fidel Alejandro Castro Ruz.

Penghargaan ini diberikan langsung oleh Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno Rachmawati Soekarnoputri pada Minggu (27/9) malam, di Hotel Borobudur, Jakarta. Selain Mahatir Mohamad, penerima lain diwakili oleh Duta Besar negara masing-masing.

Pemberian ini dilakukan bertepatan dengan 34 tahun Yayasan Pendidikan Soekarno pada 27 September 2015. Acara pemberian penghargaan tersebut dihadiri oleh beberapa duta besar dan perwakilan negara sahabat serta beberapa tokoh nasional seperti Jimly Asshiddiqie dan Akbar Tanjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com