Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua MPR Apresiasi Kesigapan Pemerintah Indonesia dalam Tragedi Mina

Kompas.com - 25/09/2015, 12:13 WIB
Dylan Aprialdo Rachman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Hidayat Nur Wahid, mengapresiasi kesigapan pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama dan Tim Pengawas Haji DPR, dalam melakukan penyediaan informasi, pencarian dan penanganan korban jamaah haji Indonesia dalam tragedi Mina.

"Saya mengapresiasi pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agamanya juga rekan-rekan di daker (daerah kerja) Mekkah, dan tim pengawas haji dari DPR RI yang bekerja sigap dengan memastikan satu pintu informasi, mereka juga sigap langsung mengunjungi rumah sakit untuk mencari dan memastikan keberadaan serta kondisi jamaah haji kita," ujar Hidayat saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Hidayat menuturkan, pemerintah Indonesia melalui Kemenag sudah memberikan keputusan dan informasi yang tepat kepada para jamaah haji Indonesia ketika melakukan ibadah haji di Mekah khususnya dalam kegiatan lempar jumrah. Jemaah telah diimbau untuk tidak melakukan lempar jumrah pada waktu yang diperkirakan amat sangat padat.

Menurut Hidayat, Kementerian Agama tidak bisa disebut lalai karena sudah melakukan sejumlah langkah yang sigap dan tepat. Ia menyebutkan, banyak faktor eksternal yang bisa secara tiba-tiba muncul dan mengganggu jalannya kegiatan haji di Mekah.

"Ini memang situasi yang pelik, karena memang kalau jamaah haji itu terpisah dari grup dan masuk dalam massa jamaah haji kemudian terdorong, mereka bisa keluar dari jalur yang dilalui, seperti jalur King Fahd, sehingga masuk ke jalur 204. Itu tidak bisa salahkan siapa pun karena kondisinya dinamis sekali," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera tersebut.

Pemerintah Arab Saudi mengumumkan bahwa jumlah korban tewas tercatat mencapai 717 orang. Sementara korban luka akibat peristiwa ini mencapai 863 orang. (Baca Korban Tewas dalam Musibah di Mina Kini Capai 717 Orang)

Proses identifikasi nama dan kewarganegaraan korban, baik yang tewas maupun yang luka-luka, saat ini sedang berlangsung. Identitas korban akan disampaikan secara resmi setelah selesai seluruh proses identifikasi.

Kedutaan Besar RI di Arab Saudi masih terus berkoordinasi dengan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) dan otoritas terkait Arab Saudi untuk mengetahui kemungkinan bertambahnya jumlah WNI yang menjadi korban. Data terakhir menyebutkan, ada 3 WNI tewas dalam musibah tersebut, sementara satu orang lain masih kritis. (Baca Ini Identitas Resmi WNI yang Jadi Korban Tewas dalam Musibah di Mina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com