Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Lanjutkan Tahapan Pencalonan di Kota Mataram dan Kabupaten Fakfak

Kompas.com - 25/08/2015, 01:50 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum melanjutkan tahap pencalonan kepala daerah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Rencananya, penetapan pencalonan akan diumumkan pada September 2015, setelah melalui proses verifikasi.

"Dua daerah yang akan dibuka kembali pendaftarannya, yaitu Kota Mataram dan Kabupaten Fakfak," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik, dalam konferensi pers di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2015).

Kota Mataram sebelumnya ditetapkan sebagai daerah dengan satu pasangan calon, yang pelaksanaan pilkadanya akan ditunda hingga 2017. Namun, salah satu pasangan bakal calon yang pernah ditolak pendaftarannya mengajukan gugatan di Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu).

Panwaslu Kota Mataram kemudian memutuskan agar pendaftaran pasangan bakal calon tersebut diterima oleh KPU setempat. Saat ini, proses pendaftaran telah memasuki masa verifikasi syarat pendaftaran.

Adapun Kabupaten Fakfak sebelumnya memiliki empat pasangan bakal calon. Namun, dalam tahap pendaftaran, pada tiga pasangan ditemukan ketidaksesuaian dengan prosedur dan syarat pendaftaran. Atas rekomendasi dari Panwaslu Kabupaten Fakfak, tiga pasangan tersebut diperbolehkan untuk mendaftar ulang pencalonannya kembali.

Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan, persoalan yang timbul sebelumnya karena ada kekurangan dalam pemenuhan syarat administrasi, berupa surat dukungan dari partai politik pengusung.

"Sesuai putusan Panwaslu, kita minta supaya KPUD melaksanakannya dengan menerima kembali pendaftaran pasangan calon," kata Hadar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com