Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anak OC Kaligis soal Penyidik KPK yang Telusuri Dokumen Velove

Kompas.com - 20/08/2015, 06:50 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bernard Kaligis dan Erick Kaligis beberapa kali memperingatkan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Yudi Purnomo, yang menggeledah kantor ayahnya, Otto Cornelis Kaligis, Senin (13/7/2015) lalu. Yudi saat itu bersama belasan pegawai KPK menggeledah kantor Kaligis guna mencari data terkait pengusutan perkara kasus dugaan suap hakim PTUN Medan yang dilakukan M Yagari Bhastara alias Gerry, anak buah Kaligis.

Hal ini diungkap Bernard Kaligis dan Erick Kaligis dalam sidang praperadilan di Pengadilan Neger Jakarta Selatan, Rabu (19/8/2015). Sidang ini diajukan oleh OC Kaligis, yang memprotes proses penetapan tersangka terhadapnya oleh KPK.

Penggeledahan terhadap kantor yang terletak di Jalan Majapahit Permai Kompleks Blok B Nomor 122-123, Jakarta Pusat, itu dimulai sekitar pukul 22.00 WIB. Bernard tiba bersama saudaranya, Erick Kaligis, hampir bersamaan dengan kedatangan para penyidik KPK.

Kepada Erick, penyidik lembaga anti-korupsi itu kemudian menunjukkan surat perintah penggeledahan.

"Di dalam surat perintah itu kan ada 15 nama. Ternyata dari 15 orang yang namanya tercatat dalam surat penggeledahan, hanya 4-5 orang yang namanya ada di situ. Jadi, 9-10 orang, namanya tidak ada, tetapi ikut lakukan penggeledahan," kata Erick, dalam sidang praperadilan lanjutan Kaligis tersebut.

Kantor Kaligis memiliki lima lantai. Sementara itu, letak ruangan kerja Gerry berada di lantai satu. Meski saat itu Kaligis belum berstatus sebagai tersangka, Erick mengatakan, penyidik tetap menggeledah semua ruangan di kantor tersebut.

"Yang menjadi keberatan kami, saya dan saudara saya, Bernard, kebetulan mengawasi ruangan direktur. Dalam hal ini, ruangan tersebut tidak ada kaitannya dengan perkara di Medan," ujarnya.

Ruangan itu, kata Erick, milik Yeni, sekretaris Kaligis yang juga merangkap sebagai direktur pada kantor Advocate and Legal Consultant OSC. Di dalam ruangan itu terdapat lemari kaca yang berisi data pribadi milik keluarga Kaligis, mulai dari riwayat pendidikan, biaya sekolah, hingga riwayat kesehatan.

Rupanya, isi lemari kaca itu menarik minat Yudi. Sebab, di dalam lemari itu terdapat data riwayat hidup Velove Vexia, aktris yang juga merupakan salah satu anak Kaligis.

"Jadi, dia lihat suratnya, yang eye catching buat dia itu ya nama Velove, dalam lemari kaca. Terus dia duduk, 'Wah, Velove nih'," kata Bernard, mengingat perkataan Yudi.

Satu per satu data mengenai Velove dibaca Yudi. Bernard pun berupaya mengingatkan Yudi. Ia menilai, data riwayat hidup tentang adiknya itu tak ada kaitannya dengan kasus PTUN Medan yang sedang ditangani KPK.

"Itu buat apaan sih, Bang? Buat gosip?" tanya Bernard saat itu. "'Lu tau aja, Bro, buat gosip'," tutur Bernard, menirukan jawaban Yudi saat itu.

Bernard pun mencoba menenangkan diri. Namun, emosinya hampir terpancing ketika Yudi menggeledah data milik salah satu alrmahum tantenya.

"Pas dia buka file tante saya almarhum, 'Rp 75 juta, mahal banget nih. Kanker ya?' Aduh, 'Apa urusannya sama PTUN Medan' saya bilang," ujar Bernard.

Penggeledahan itu memakan waktu cukup lama. Bahkan, menjelang waktu sahur, mengingat saat itu masih bulan suci Ramadhan, jumlah penyidik yang menggeledah bertambah. Para penyidik itu bahkan sempat sahur bersama di dapur yang terdapat di kantor itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com