Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah Tak Akan Pilih Ketua Ambisius

Kompas.com - 27/07/2015, 22:46 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin menegaskan, Muhammadiyah tak akan memilih ketua berkarakter ambisius pada Muktamar ke-47 di Makassar, 3-7 Agustus 2015 mendatang. Hal itu dikatakannya di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/7/2015).

"Pada Muktamar mendatang jangan menyerahkan jabatan kepada orang yang ambisius, bahkan tak memiliki kemampuan," ujar Din.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini mengatakan, sebagai ormas Islam terbesar kedua di Tanah Air, Muhammadiyah tidak mengalami krisis kader, krisis tokoh, atau bahkan krisis kepemimpinan.

Ia mengungkapkan, sebelumnya sudah 82 bakal calon tetap yang diseleksi oleh panitia pusat. Pada 1 Agustus mendatang akan digelar Sidang Tanwir untuk menentukan 39 nama. Ke-39 nama itu kemudian diserahkan ke Muktamar untuk dipilih menjadi 13 orang sebagai anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015-2020.

"Untuk menentukan siapa ketua umumnya juga akan dipilih oleh ke-13 anggota tersebut. Jadi, seorang ketua umum dan sisanya menjabat ketua PP," kata Din.

Menurut dia, sistem pemilihan sangat panjang karena melalui seleksi yang sulit dan bertingkat-tingkat.

"Tapi yang pasti, di Muhammadiyah tidak ada yang namanya persaingan, sebab ini ormas keagamaan sehingga tak boleh ada persaingan," ujarnya. 

Din menyatakan, ia tak bersedia dipilih kembali untuk menjadi ketua pada periode mendatang.

Muktamar Ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah dipusatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar dan Balai Prajurit Jenderal M Yusuf Makassar, Sulawesi Selatan.

Acara akan dibuka pada 3 Agustus 2015 pukul 08.30 di Lapangan Karebosi oleh Presiden RI Joko Widodo, sedangkan acara ditutup pada 7 Agustus 2015 pukul 13.00 WITA oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com