Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana jika KPK Dipimpin oleh Perempuan?

Kompas.com - 22/06/2015, 21:51 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi, Abdullah Hehamahua, mengatakan, musuh yang harus dihadapi oleh KPK ke depan terlalu banyak. Dengan kondisi ini, ia menilai, wacana agar KPK dipimpin oleh perempuan tidak terlalu tepat. Menurut dia, meski ada alasan kesetaraan jender, perempuan dianggap kurang kuat menghadapi terpaan dari luar untuk memimpin KPK.

"Koruptor itu musuh besar sehingga harus perang. Dalam hal tertentu perempuan tidak bisa menyaingi laki-laki, itu persoalannya," ujar Abdullah, di Gedung KPK, Jakarta, Senin (22/6/2015).

Abdullah mengatakan, dalam hal tertentu perempuan memang lebih unggul dibandingkan laki-laki, di antaranya dari sisi kecermatan dan ketelitian. Namun, menurut dia, memimpin KPK bukan tugas yang mudah bagi perempuan.

"Ini yang dipilih bukan presiden, menteri, atau bukan gubernur dan rektor. Yang dipilih komandan perang," kata Abdullah.

Abdullah mengatakan, kondisi KPK saat ini sangat keras. Jika keadaan KPK dan lembaga negara lainnya sudah mereda, kemungkinan KPK akan siap dipimpin oleh para srikandi.

Hingga Jumat (19/6/2015) sore, pendaftar telah mencapai 182 orang, 11 di antaranya perempuan. Anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK Supra Wimbardi mengaku prihatin dengan sedikitnya jumlah perempuan yang mendaftar. Ia pun mendorong agar para perempuan Indonesia yang merasa memenuhi kriteria itu tidak segan mendaftarkan diri.

"Saya rasa banyak perempuan yang memiliki kemampuan dan kapasitas sesuai dengan kriteria pimpinan KPK," kata Supra.

Supra Wimbardi berharap sampai dengan penutupan pendaftaran pada 24 Juni 2015 mendatang, jumlah pendaftar perempuan semakin bertambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com