Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Tak Sumbang Nama Pengurus Inti Demokrat

Kompas.com - 30/05/2015, 16:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

Sumber KompasTV

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan kebebasan kepada anggota formatur untuk mengusulkan nama-nama calon pengurus inti Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat. SBY sendiri tidak mengusulkan nama untuk pengurus inti tersebut.

Setelah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat pada Kongres IV Demokrat di Surabaya, dua pekan lalu, SBY membentuk formatur untuk menyusun pengurus baru partai berlambang mercy tersebut. Formatur ini terdiri dari SBY sendiri, EE Mangindaan, Syarifuddin Hasan, Edhie Baskoro Yudhoyono, Amir Syamsuddin, Vence Rumangkang, Sukarwo, Zaenul, dan Hasan Basri Agus.

"Semua anggota formatur mengusulkan nama (pengurus), kecuali saya sendiri. Sengaja saya tidak memasukkan nama karena saya memberikan kebebasan kepada anggota formatur untuk mengusulkan nama-nama itu dan lebih bagus saya mendengar saja," ujar SBY sebagaimana dikutip KompasTV dalam jumpa pers di kompleks Raffles Hills, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (30/5/2015) siang.

Hasilnya, terbentuklah pengurus inti DPP Partai Demokrat yang terdiri dari SBY sebagai Ketua Umum, enam wakil ketua umum, seorang sekretaris jenderal dengan sembilan wakil, serta seorang bendahara umum dengan tujuh orang wakil. Susunan lengkap pengurus baru Demokrat akan diumumkan bulan depan. (Baca Roy Suryo Jadi Waketum Demokrat, Ibas Bukan Lagi Sekjen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com