Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemsaneg Antisipasi Ancaman Penyadapan di KTT Asia-Afrika

Kompas.com - 09/04/2015, 16:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bahaya penyadapan menjadi salah satu momok yang akan diantisipasi Lembaga Sandi Negara dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang dilangsungkan di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat. Penyadapan berpotensi terjadi pada rapat-rapat tingkat tinggi yang dihadiri oleh kepala-kepala negara Asia-Afrika.

"Intersepsi itu perlu diantisipasi. Supaya intersepsi itu tidak berhasil, itu pasti kami jaga," ujar Kepala Lemsaneg Djoko Setiadi seusai bertemu Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan yang menjadi Ketua Panitia Nasional KTT Asia-Afrika 2015 di Gedung Bina Graha, Kamis (9/4/2015).

Djoko mengatakan, di dalam pelaksanaan KAA itu ada informasi yang rahasia dan tidak bisa dibocorkan ke publik. Ada pula informasi yang bisa diakses publik. Maka dari itu, Lemsaneg akan menjaga informasi rahasia yang dibahas antara kepala pemerintahan tidak sampai bocor ke tangan lain.

Dia menjelaskan, dalam setiap pertemuan antara tamu-tamu VVIP seperti itu, ada saja pihak luar yang berusaha melakukan intersepsi. Intersepsi, menurut Djoko, bisa berasal dari dalam negeri ataupun dari luar negeri.

Panitia nasional KAA mengundang 109 negara Asia-Afrika serta 16 negara pengamat dan 25 organisasi internasional untuk berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Peringatan KAA yang berlangsung pada 19-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung. Tiga kegiatan utama berupa Senior Official Meeting, Ministerial Meeting, dan Leaders Meeting akan dilaksanakan di Jakarta pada 19-23 April 2015. Sementara satu kegiatan utama, yaitu Bandung Historical Walk, dijadwalkan pada 24 April 2015.

Presiden Joko Widodo akan memimpin pelaksanaan KTT Asia-Afrika pada tanggal 22-23 April. Dia juga akan membuka Asia-Africa Business Summit dan menjadi keynote speaker dalam acara tambahan KTT Asia-Afrika itu.

Pada 22 April, Presiden akan menjadi tuan rumah makan malam kepala negara/pemerintahan. Pada acara puncak, Presiden Jokowi juga akan memimpin peringatan 60 tahun KAA di Bandung dan peringatan ke-10 NAASP pada 24 April.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com