JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Politik PDI-Perjuangan yang kembali mempertahankan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum dianggap sudah tepat. Pengamat politik dari Universitas Airlanga, Haryadi mengatakan, untuk mempertahankan posisinya sebagai partai nomor satu di Indonesia, PDI-P memang membutuhkan kepemimpinan partai yang kuat, ditakuti, dan sekaligus dicintai oleh kader dan simpatisannya.
"PDIP beruntung memiliki figur kepemimpinan Megawati Soekarnoputri," kata Haryadi, Rabu (8/4/2015).
Kongres PDI-Perjuangan yang akan digelar mulai Kamis (9/4/2015) besok di Sanur, Bali, kata Haryadi, diharapkan tidak hanya menggalang konsolidasi. Kongres juga diharapkan menangkal gangguan dan penjegalan dari kekuatan pesaing.
PDI-P sebagai partai pemenang pemilu 2014 silam harus menyadari akan arti pentingnya konsolidasi diri untuk meraih kembali kemenangan pada pemilu 2019 mendatang. Tak hanya itu, PDIP juga haru bersiap menghadapi pilkada serenta Desember 2015.
"Oleh sebab itu, salah satu hal urgen yang patut menjadi perhatian PDIP dalam kongres di Bali besok adalah konsolidasi diri," ucapnya.
Menurut Haryadi, kekuatan-kekuatan dari luar PDIP akan terus berupaya merongrong soliditas partai. Bahkan, kata dia, keadaan bisa rentan, mengingat virus pragmatisme juga telah menghinggapi sebagian elemen kader PDIP.
"Memang bukan perkara mudah. Karena betapapun untuk kursi ketua umum mungkin secara aklamasi akan menetapkan kembali Megawati Soekarnoputri, tapi gesekan kepentingan untuk memperebutkan tampuk kepengurusan di jajaran bawahnya cukup keras," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.