JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Puan Maharani, putri dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, menghiasi dinamika jelang pelaksanaan Kongres IV PDI-P di Bali pekan ini. Puan disebut-sebut akan mendapat posisi spesial, yaitu wakil ketua umum, satu jabatan di bawah sang ibu.
Posisi itu belum pernah ada sebelumnya. Bagaimana Puan menyikapi isu yang berkembang itu?
Puan pun tak mau berbicara banyak soal isu tersebut. Mantan Ketua Fraksi PDI-P di Dewan Perwakilan Rakyat yang kini menjadi Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu mengatakan belum tahu akan ada posisi wakil ketua umum.
"Saya belum tahu. Urusan struktur yang akan dilantik di sana ada atau bagaimana," kata Puan di Istana Kepresidenan, Selasa (7/4/2015).
Menurut Puan, yang diketahuinya pasti adalah agenda Kongres PDI-P kali ini untuk mengukuhkan pencalonan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI-P. "Ada 34 provinsi dan 526 kabupateb/kota meminta dilantiknya ibu Mega sebagai ketum," ucap dia.
Saat ditanyakan perlunya regenerasi di tubuh partai berlambang banteng, Puan mengungkapkan PDI-P sudah sejak 10 tahun lalu melakukan regenerasi. Kader muda potensial partai itu, sebut Puan, kini sudah menduduki posisi-posisi strategis.
"Saya rasa PDI-P sudah melakukan regenerasi cukup dahsyat ya, meletakkan kader terbaik di seluruh posisi. Padahal 10 tahun jadi oposisi," ujar Puan.
Sebelum kongres berlangsung, muncul isu bahwa soal Puan akan kembali mendapatkan posisi strategis di partai tersebut. Muncul pula wacana pembentukan posisi wakil ketua umum, yang sebelumnya tidak pernah ada di PDI-P.
Politisi PDI-P, Effendi Simbolon, mendukung Puan mengisi jabatan wakil ketua umum PDI-P pada kongres mendatang. Menurut dia, sebagai politisi senior PDI-P, Puan mempunyai kapasitas yang layak untuk menduduki posisi penting itu.
Jika nantinya Puan terpilih sebagai wakil ketua umum, Effendi berharap Presiden Jokowi bisa memberi toleransi larangan rangkap jabatan di kabinetnya. Dengan begitu, Puan bisa tetap aktif di PDI-P meskipun menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.