"Ya, kami sudah surati Interpol Turki beberapa saat setelah dinyatakan hilang," ujar Setyo.
Interpol Indonesia meminta Interpol Turki melacak keberadaan mereka dan memberikan perkembangan soal pelacakan yang telah dilakukan.
"Tinggal menunggu jawaban dari mereka saja. Tapi kalau mereka belum dapat tanda-tanda ya mereka enggak akan kirim balasan ya," lanjut dia.
Setyo belum dapat memastikan apa yang terjadi di balik menghilangnya 16 WNI tersebut. Soal dugaan bahwa mereka terlibat ISIS, ia mengaku belum mendapatkan informasi soal itu. Oleh karena itu, Setyo meminta agar jangan menduga-duga terlebih dahulu sebelum memastikan kebenarannya.
Sebelumnya, sebanyak 16 WNI hilang di Turki pada 24 Februari 2015. Keenambelas WNI itu turut dalam rombongan tur wisata. Namun, pada 28 Februari 2015, keenambelas WNI ini berpisah dari rombongan. Hingga jadwal kepulangan, 4 Maret 2015, mereka tidak kembali lagi. Pimpinan tur sempat mencoba menghubungi beberapa orang dari 16 orang tersebut. Akan tetapi, respons mereka menunjukkan tidak ingin kembali ke Indonesia.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Muhammad Iqbal menduga hilangnya 16 WNI tersebut terkait dengan ISIS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.