NUSA DUA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional Bima Arya mengatakan, di bawah kepemimpinan Hatta Rajasa, kader-kader partainya mampu menduduki posisi strategis pada tatanan politik. Ia optimistis, jika Hatta kembali terpilih sebagai ketua umum, maka PAN akan meraih hasil positif di kemudian hari.
Bima mengatakan, sejak PAN berdiri hingga saat ini, perolehan suara tertinggi partai berlambang matahari itu dicapai pada Pemilu 2014. "Jadi berdasarkan fakta, Bang Hatta ini membawa PAN meraih suara terbesar di Pemilu dalam sejarah. Ini perolehan paling tinggi (dibanding periode sebelumnya)," kata Bima di Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2/2015).
Saat PAN pertama kali mengikuti pemilu pada 1999, perolehan suara PAN sebesar 7.528.956 suara atau sekitar 7,12 persen dari total suara nasional. Perolehan PAN sempat menurun pada Pemilu 2004. Saat itu PAN hanya memperoleh 7.303.324 suara atau sekitar 6,44 persen.
Lima tahun berselang, di bawah kepemimpinan Soetrisno Bachir, perolehan suara PAN anjlok menjadi 6.254.580 suara atau sekitar 6,01 persen. Ketika kursi kepemimpinan PAN berpindah ke Hatta Rajasa pada 2010, mantan Menko Perekonomian itu mampu mendongkrak perolehan suara PAN pada Pemilu 2014, yakni sebesar 9.481.621 suara atau 7,59 persen.
Bima menambahkan, Hatta dianggap tidak hanya berhasil meningkatkan perolehan suara PAN dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Hatta juga dianggap mampu menempatkan sejumlah kader PAN potensial untuk menduduki sejumlah posisi strategis.
"PAN ini bukan terhitung partai besar, tapi kadernya bisa jadi ketua MPR, wakil ketua DPR, dan jadi kepala daerah," ujarnya.
Pada Kongres IV PAN di Bali, Hatta akan bersaing dengan Zulkifli Hasan untuk menduduki posisi Ketua Umum. Zulkifli kini menjabat sebagai Ketua MPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.