Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Dukungan, Ratusan Petani Gelar Ruwatan di Depan Gedung KPK

Kompas.com - 08/02/2015, 08:32 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan petani asal Batang, Jawa Tengah mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Minggu (8/2/2015). Mereka datang untuk memberikan dukungan kepada KPK yang kini sedang bersitegang dengan Polri.

Pimpinan rombongan, Handoko Wibodo, mengatakan, aksi ini diikuti oleh 200 orang petani yang terdiri atas 180 wanita dan 20 orang pria. Mereka berangkat dari kampung halaman pada Sabtu (7/2/2015) pagi dan tiba di Jakarta pada sore hari.

Setiba di Gedung KPK, mereka langsung menggelar ritual ruwatan untuk mendoakan KPK agar dapat terbebas dari bala musibah yang kini sedang menimpanya. Dalam ruwatan itu, para petani juga mendendangkan Kidung Rahayu yang memiliki makna sebagai doa tolak bala.

"Kidung rahayu itu adalah nyanyian para Wali Songo untuk menolak gangguan. Jadi kalau ada gangguan dari barat akan dikembalikan ke barat, dari timur akan dikembalikan ke timur, dari utara akan dikembalikan ke utara dan dari selatan akan dikembalikan ke selatan," kata Handoko.

Pantauan di lokasi, dalam aksinya pagi ini, sekitar delapan orang dengan menggunakan pakaian tradisional terlihat membawakan tarian Topeng Ireng. Dengan diiringi alunan musik gamelan, mereka melenggak-lenggok di selasar lobi KPK.

Selain itu, sejumlah orang juga terlihat melukis di atas kain putih. Dalam lukisannya, mereka menggambarkan pertarungan antara cicak dan buaya.

Dalam lukisan tersebut, seekor tikus berdasi justru terlihat tertawa melihat pertarungan keduanya. Untuk diketahui, cicak dan buaya adalah istilah yang digunakan mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duaji untuk menggambarkan pertarunagan antara KPK dan Polri. Sementara tikus adalah penggambaran pelaku korupsi.

"Kalau mereka (KPK-Polri) terus berantem, justru koruptor yang senang. Ini harus dihentikan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com