Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mambis Permudah Identifikasi Jenazah Korban AirAsia

Kompas.com - 07/01/2015, 15:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
 — Proses identifikasi awal sejumlah jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dimudahkan dengan Mambis. Apa itu Mambis?

Kepala Bidang Fotografi Kepolisian Polri Komisaris Besar Gusmono menjelaskan, Mambis adalah singkatan dari Mobile Automated Multi-biometric Identification System.

"Ini adalah teknologi yang berfungsi sebagai pemindai sidik jari seseorang," ujar Gusmono kepada Kompas.com di kompleks Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Rabu (7/1/2015).

Teknologi Mambis tersebut, lanjut Gusmono, terkoneksi dengan basis identitas semua warga negara Indonesia yang telah terekam melalui kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

"Artinya, warga yang belum membuat e-KTP tentu tidak terekam dalam Mambis ini," lanjut dia.

Sebagian besar jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 memiliki e-KTP. Begitu jenazah yang ditemukan tim SAR diterima tim DVI, proses identifikasi jauh lebih mudah.

"Tidak sampai satu menit, keluar namanya beserta latar belakang yang bersangkutan. Tingkat akurasinya pun sangat tinggi," lanjut dia.

Gusmono tidak hapal berapa jumlah jenazah yang teridentifikasi melalui Mambis. Namun, dari 16 jenazah yang telah teridentifikasi, dia menyebutkan, lebih dari setengahnya dapat dikenali melalui teknologi tersebut.

Namun, seiring dengan waktu, Gusmono mengatakan bahwa kondisi sidik jari jenazah semakin tidak bagus. Oleh sebab itu, pihaknya mengandalkan pencocokan sidik jari manual, yakni menggunakan visualisasi saja.

"Makanya, seandainya korban ditemukan lebih cepat, pasti akan semakin cepat juga teridentifikasi," ujar dia.

Bagi jenazah yang sudah dalam kondisi rusak, tim DVI mengandalkan pencocokan data DNA dari antemortem keluarga segaris dengan postmortem korban.

Hingga Selasa kemarin, DVI telah mengidentifikasi 16 dari 40 jenazah yang berada di RS Bhayangkara Surabaya. Adapun penumpang dan awak pesawat AirAsia berjumlah 162 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com