Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus Cari "Black Box" AirAsia, Baruna Jaya I Menyisir Area Berbeda

Kompas.com - 06/01/2015, 21:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal Riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mencari bangkai pesawat AirAsia nomor penerbangan QZ 8501 di area berbeda dengan yang dipetakan Badan SAR Nasional. Dengan model yang dikembangkan BPPT, kemungkinan keberadaan bangkai pesawat di area tersebut diyakini lebih besar dibanding area yang saat ini menjadi fokus pencarian jenazah.

”Kami berpendapat, tempat ditemukannya bagian-bagian pesawat dan jenazah bukan letak bangkai pesawat sesungguhnya,” kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto, Selasa (6/1), di Jakarta. Menurut perhitungan BPPT, badan utama pesawat berada di sebelah barat laut dari area yang dipetakan Basarnas.

Jenazah dan serpihan pesawat memang banyak ditemukan di area hasil pemetaan Basarnas. Namun, Unggul mengatakan, jenazah yang ditemukan adalah yang mengapung dan sudah mudah terbawa arus, begitu juga dengan serpihan pesawat.

Di samping itu, jenazah yang ditemukan baru sekitar 25 persen. Ia menduga bahwa sebagian besar jenazah masih terjebak dalam badan utama pesawat, yang kemungkinan besar berada lebih di barat dari area penemuan serpihan pesawat dan jenazah saat ini.

BEDA FOKUS

Agus Sudaryanto, peneliti madya pada Pusat Komando Pengendalian Operasi KR Baruna Jaya I, menambahkan, area yang berbeda disebabkan oleh perbedaan fokus. KR Baruna Jaya I berfokus mencari badan pesawat, yang kemudian menargetkan penemuan kotak hitam. Sementara itu, kapal-kapal lain memang berfokus untuk mengevakuasi jenazah, sehingga mengikuti area yang dibuat Basarnas.

Agus menjelaskan, penentuan area tersebut didasarkan pada arah angin dan arus laut, komunikasi terakhir pusat kendali lalu lintas udara (ATC) dengan pesawat QZ 8501, dan informasi titik-titik koordinat dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Berdasarkan laporan pada pukul 05.31 WIB, KR Baruna Jaya I berada di posisi 3 derajat 51 menit 12 detik Lintang Selatan dan 110 derajat 13 menit 59 detik Bujur Timur. Kondisi cuaca berawan, dengan kecepatan angin 15-20 knot. Tinggi gelombang 2-3 meter.

Agus menuturkan, kapal ini sudah menyisir area baru sejak Minggu (4/1). Kapal bergerak dengan lajur utara-selatan dan sebaliknya, satu lajur sepanjang 12 mil laut. ”Hingga hari ini, kapal sudah membuat sembilan lajur,” ujarnya.

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT M Firdausi Manti memperkirakan, dibutuhkan waktu 450 jam untuk menghabiskan luas area. Hanya dengan satu kapal, BPPT bisa menghabiskan 20 hari. Karena itu, BPPT sedang berkoordinasi dengan dua mitra untuk membantu pencarian di area tersebut.

”Kami berkoordinasi dengan KPLP (Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai) Kementerian Perhubungan dan Java Imperia dari sektor swasta,” kata Firdausi.

Dengan adanya tiga kapal, penyisiran seluruh area kemungkinan bisa selesai dalam seminggu. (

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com