Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Jasad Korban AirAsia QZ8501 Akan Dikumpulkan di Surabaya

Kompas.com - 30/12/2014, 19:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Ahadi Tjahjadi mengatakan, kemungkinan besar semua jasad korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 hanya akan dibawa dan dikumpulkan di Surabaya, Jawa Timur.

Alasan dipilihnya Surabaya ialah karena sebagian besar korban berasal dari kota tersebut. "Kebanyakan keluarga korban saat ini berada di Surabaya. Call centre juga berada di sana. Jadi, semua tujuan evakuasi akan dipusatkan di sana," kata Ahadi, di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (30/12/2014).

Dengan demikian, kata Ahadi, apabila ada keluarga korban yang kebetulan bukan berasal dari Surabaya, maka disarankan untuk segera menuju kota tersebut. "Untuk proses pengecekan, keluarga korban diharap bisa menuju Surabaya. Jadi, (jasad korban) tidak akan ada yang dibawa ke kota lain, termasuk Jakarta," ucap dia.

Seperti diberitakan, dua tim yang diterjunkan oleh TNI AU menemukan sejumlah jasad, barang, serta serpihan yang diduga dari pesawat AirAsia QZ8501 yang dinyatakan hilang sejak Minggu (28/12/2014) kemarin.

Sejauh ini, baru satu jasad yang berhasil diangkat. Jasad-jasad, barang, serta serpihan tersebut ditemukan di perairan selatan Pulau Kalimantan, tepatnya di wilayah antara Kabupaten Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. [Baca: Puskodal: Tiga Jasad Terdeteksi, Satu Terangkut KRI Bung Tomo]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com