Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Pemilu Indonesia Paling Rumit di Dunia

Kompas.com - 17/12/2014, 18:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia merupakan salah satu pemilu paling rumit di dunia, kata Wakil Presiden RI Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK. Selain mengurus jumlah pemilih yang luar biasa banyak, para pemilihnya juga berasal dari berbagai macam latar belakang.

Dalam sambutannya di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Eco Park, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu (17/12/2014), JK memuji kinerja KPU dan jajarannya karena sepanjang Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2014 tidak ada korban jiwa karena konflik fisik.

"Walaupun masih sedikit belum kompak DPR-nya, tapi bukan masalah KPU-nya, internal lah," kata JK yang memancing tawa peserta Rakornas.

JK melanjutkan, penduduk terbanyak di dunia adalah Tiongkok, tetapi tidak ada pemilu di negeri tersebut. Berikutnya India yang juga pemilihnya lebih banyak dari Indonesia menyelenggarakan pemilu selama 15 hari.

Selain itu Amerika Serikat, tingkat partisipasinya di bawah 50 persen jumlah pemilih. Indonesia dengan jumlah penduduk 250 juta sukses menyelenggarakan pemilu dalam satu hari pada Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2014.

"Pemilu kali ini tidak ada gejolak yang besar, tidak ada korban jiwa karena konflik, kecuali karena kecelakaan," jelasnya.

"(Juga) karena memang (saya) menang, ya senanglah," kata JK dengan nada bercanda.

Selain itu, menurut JK, pemilu di Indonesia tidak hanya di tingkat pusat, mulai dari kepala desa, bupati, wali kota, hingga gubernur dipilih melalui pemilu. Ia menghitung setidaknya ada 540 pemilu yang diselenggarakan per lima tahun, dan perhelatan tersebut terhitung relatif sukses. (Nurmulia Rekso Purnomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Nasional
Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Nasional
Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Nasional
Tanggapi Survei Litbang 'Kompas', Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Nasional
Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Nasional
Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Nasional
Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Nasional
Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Nasional
Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji 'Ilegal'

Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji "Ilegal"

Nasional
Merespons Survei Litbang 'Kompas', Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Merespons Survei Litbang "Kompas", Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com