Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Pesawat BBJ 2, Garuda, dan RJ-85

Kompas.com - 13/12/2014, 16:50 WIB

KOMPAS.com - Bergerak dan bekerja bukanlah sekadar kata-kata hampa yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Kabinet Kerja setelah pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10/2014) lalu. Belum genap dua bulan usia pemerintahan, sudah banyak daerah yang menjadi ajang blusukan-nya.

Selain pesawat kepresidenan Boeing Business Jet (BBJ) 2 untuk kunjungan kerja (kunker), Presiden Jokowi juga menggunakan pesawat komersial milik PT Garuda Indonesia, serta helikopter Super Puma TNI AU dan mobil kepresidenan.

Adapun Wapres Kalla selama ini selalu menggunakan pesawat RJ-85 milik Sekretariat Negara yang dikelola PT Pelita Air. Hanya pada kunker ke tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Kamis (4/12) hingga Sabtu (7/12) lalu, Kalla memakai helikopter Super Puma TNI AU. Sementara rombongan lainnya menggunakan heli jenis Bell 412EP TNI AD dan Bell 412EP TNI AL.

Pada hari kesembilan setelah dilantik, Jokowi memilih Sinabung untuk blusukan perdananya. Dengan pesawat kepresidenan BBJ 2, Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi pengungsi korban bencana erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

Selain memberikan bantuan, Jokowi juga menerobos wilayah yang selama ini terdampak di kaki Gunung Sinabung untuk bertemu warga. Dari kunker itu, Jokowi mengambil keputusan terkait persoalan perizinan penggunaan lahan hutan untuk relokasi pengungsi Sinabung yang selama ini tertunda di era pemerintahan sebelumnya.

KOMPAS/C Wahyu Haryo PS Presiden Joko Widodo dalam perjalanan dengan pesawat komersial seperti ditayangkan di Harian Kompas, Sabtu (13/12/2014).

Ada pesan

Blusukan kedua dijalani Jokowi di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, sepekan setelah kunker pertamanya. Dalam kunjungannya ke Sulsel itu, dengan BBJ 2, Jokowi meresmikan Program Perbaikan Saluran Irigasi. Kali ini, pesannya, pemerintahan di bawah kepemimpinannya serius membenahi pertanian. Ini penting karena swasembada pangan ditargetkan tiga tahun mendatang. Blusukan dilanjutkan ke Mamuju dan Kendari dengan heli.

Pulau Sumatera kembali jadi lokasi blusukan. Sembilan hari setelah pulang dari kunker perdana ke Beijing (Tiongkok), Myanmar, dan Brisbane (Australia) untuk menghadiri KTT APEC, ASEAN, dan G-20, Jokowi memilih mobil dinas kepresidenan dan feri untuk menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Bakauheni, Lampung. ”Saya ingin lihat dan merasakan layanan penyeberangan di Selat Sunda,” tuturnya. Pesan yang dikirimkan, pemerintah serius benahi konektivitas antarpulau yang menggunakan transportasi kapal laut. Ini sesuai visinya tentang Poros Maritim Dunia.

Setibanya di Lampung, Jokowi melanjutkan perjalanan lewat darat menuju PLTU Sebalang dan PT Bukit Asam yang mengelola batubara. Ia ingin mengetahui langsung hambatan operasional PLTU Sebalang sehingga belum berjalan secara optimal mendukung suplai listrik. Kunjungan ini sejalan dengan tekadnya membangun pembangkit listrik 35.000 MW lima tahun lagi. Dalam perjalanan daratnya, Jokowi tak hanya ingin menegaskan kembali komitmen pemerintah terhadap sektor pertanian, tetapi juga membangun infrastruktur jalan tol Trans-Sumatera dan kereta api Trans-Sumatera.

Dari Bandar Lampung dilanjutkan ke Bengkulu dengan BBJ 2. Di Bengkulu, dia mengunjungi kampung nelayan dan membagikan bantuan. Modal diberikan ke perempuan pedagang ikan dan penjahit. Bantuan berupa uang itu dikemas dalam amplop yang selalu dibawa asisten pribadinya.

Jokowi kemudian terbang lagi menggunakan BBJ 2 menuju Pekanbaru, Riau. Dari sana ia langsung ganti helikopter untuk memantau lokasi kebakaran lahan dan pengelolaan lahan gambut di Meranti. Sayangnya, cuaca buruk sehingga heli kembali ke Pekanbaru. ”Sebenarnya, sejak pagi diingatkan cuaca buruk, tetapi Presiden ingin mencoba,” tutur seorang perangkat Presiden. Akhirnya, kunjungan dilanjutkan esok harinya ke Meranti, masih menggunakan helikopter. Kunker pun jadi molor.

Semarang menjadi tujuan blusukan berikutnya. Kali ini, pesawat Garuda Indonesia dipakainya. Jokowi duduk di kelas ekonomi. Rombongan yang menyertainya hanya belasan orang, termasuk perangkat Presiden dan pers. Ini merupakan kali pertama Jokowi kunker dengan pesawat komersial. Dengan cara itu, Jokowi ingin menghemat anggaran. Menurut Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, dengan penerbangan itu, negara hemat Rp 120 juta dibandingkan jika dengan BBJ. Sayangnya, pemerintah sudah beli pesawat sehingga mubazir.

Dalam blusukan-nya ke Kalimantan Tengah untuk memberikan pengarahan ke pimpinan komando TNI di daerah, serta ke Gorontalo dan Palembang, Jokowi kembali memakai BBJ 2. Begitu juga saat ke Yogyakarta, Jokowi kembali menggunakan Garuda Indonesia.

Meskipun naik pesawat milik BUMN, nyaris tidak ada layanan khusus yang diberikan kru pesawat kepada Jokowi. Bahkan, tak ada sapaan khusus bagi Jokowi yang disampaikan pilot ataupun pramugari lewat pengeras suara di pesawat. Makanan ringan yang diberikan juga sama dengan yang diberikan penumpang lain di kelas ekonomi. Demikian saat tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jokowi juga masuk terminal penumpang.

KOMPAS/Suhartono Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kunjungan kerjanya di Jawa Barat, Jateng dan Jawa Timur, Jumat (5/12/2014).

Proyek 110

Blusukan yang dilakukan Wapres Kalla selama ini tercatat karena untuk menggantikan kunker Presiden. Misalnya, saat membuka Sidang Raya PGI di Nias dan membuka ASEAN University Games. Pembukaan Perbankan Syariah di Surabaya dilakukan Kalla memang karena permintaan Islamic Development Bank. Semua kunker itu dilakukan menggunakan pesawat RJ-85.

Adapun blusukan yang khusus dilakukan Kalla untuk melihat kondisi pertanian, padi, gula, listrik, irigasi, dan infrastruktur lainnya, seperti meninjau waduk, optimalisasi PLTA, pembangunan pembangkit listrik, revitalisasi pabrik, dan proyek minyak dan gas bumi di tiga provinsi tersebut, dilakukan dengan menggunakan helikopter yang dikombinasikan dengan kendaraan dinas Wapres dan RJ-85.

Dengan helikopter, Kalla terbang dari Pangkalan Halim Perdanakusuma menuju Purwarkata, Subang, dan Indramayu, serta Batang dan Semarang. Esoknya, Kalla terbang lagi ke Grobogan, Sragen, dan Bojonegoro. Ia kemudian naik kereta api ke Surabaya. Menuju Malang, Kalla menggunakan jalan darat sebelum terbang ke Jakarta dengan RJ-85.

Dari blusukan itu, bukan Kalla jika tak punya ide segar menjalankan pemerintahannya. Kalau dulu bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan dan memopulerkan cara kerja ”lebih cepat lebih baik”, kini Kalla memopulerkan Program 110.

”Program 110 itu berarti, 100 ton per hari untuk produksi tebu oleh petani dan rendemen 10 persen gula dari proses pemerasan tebu oleh pabrik gula. Dengan program ini, kita harapkan tak hanya kesejahteraan petani tebu yang semakin baik, tetapi juga kemajuan pabrik-pabrik gula dan terjaganya pasokan dan daya beli masyarakat,” tuturnya. (Wahyu Haryo/Suhartono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawa Air Zamzam Dalam Koper ke Indonesia, Jemaah Haji Bisa Kena Denda Rp 25 Juta

Bawa Air Zamzam Dalam Koper ke Indonesia, Jemaah Haji Bisa Kena Denda Rp 25 Juta

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Survei Litbang "Kompas": Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Nasional
Survei Litbang “Kompas': Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Survei Litbang “Kompas": Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Nasional
Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com