Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Sivitas Akademika UGM, Jokowi Ingatkan Demo Kenaikan BBM Itu Salah

Kompas.com - 09/12/2014, 19:08 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Setelah menghadiri peringatan Hari HAM dan Hari Antikorupsi Sedunia 2014, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (9/12/2014) siang langsung menuju Gedung Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM) Bulak Sumur, Yogyakarta, guna menyampaikan kuliah umum.

Di hadapan sivitas akademika UGM, Presiden Jokowi berbicara banyak hal, mulai dari sikap tegas pemerintah bagi terpidana narkoba, illegal fishing di perairan Indonesia, subsidi BBM, pembangunan infrastruktur, swasembada pangan, hingga masalah perizinan usaha.

Mengenai masalah subsidi harga bahan bakar minyak (BBM), Presiden Jokowi menegaskan, bukan harga BBM yang dinaikkan, melainkan subsidi BBM untuk masyarakat dialihkan dari kegiatan konsumtif ke hal-hal produktif.

"Jadi, subsidi itu kita alihkan. Bukan harga BBM dinaikkan, melainkan judulnya pengalihan subsidi. Jadi, kalau ada yang demo kenaikan harga BBM, itu salah," kata Jokowi.

Presiden mengemukakan, dari anggaran belanja Rp 2.039 triliun, anggaran subsidi secara keseluruhan mencapai Rp 433 triliun. Sebanyak Rp 280 triliun di antaranya untuk subsidi BBM. Artinya, dalam 5 tahun, jumlah subsidi BBM mencapai Rp 1.400 triliun.

Padahal, Presiden melanjutkan, pembangunan rel kereta api di seluruh Tanah Air hanya butuh Rp 360 triliun. "Jadi, subsidi BBM itu dijadikan rel kereta api, setahun jadi," paparnya.

Presiden juga menyayangkan, batu bara selama ini habis diekspor, tetapi masalah listrik dalam negeri belum selesai. "Negara pembeli terang-benderang. Kita yang punya batu bara kekurangan listrik. Mestinya penuhi dulu kebutuhan dalam negeri," ujar Presiden Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, pembangunan listrik harus dikejar terus. Insya Allah, kata Jokowi, tiga tahun ini pemerintah akan ngebut karena pertumbuhan industri tergantung dari listrik. "Industri tidak akan tumbuh kalau listriknya tidak ada," ujarnya.

Terkait masalah swasembada pangan, Presiden Jokowi  menyayangkan bahwa Indonesia selama ini menjadi negara pengimpor segala kebutuhan pangan. "Ini karena menterinya suka yang serba-impor, petaninya juga seneng kalau impor," katanya.

Presiden mengatakan, dia akan mencopot Menteri Pertanian jika Indonesia dalam tiga tahun mendatang tidak mampu swasembada pangan.

"Saya sudah minta Bulog agar siap-siap menghadapi melimpahnya bahan pangan. Jangan sampai nanti harga anjlok," kata Jokowi.

Kuliah umum di kampus UGM itu antara lain dihadiri Mendikbud Anies Baswedan, Mensesneg Pratikno, Seskab Andi Wijayanto, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, dan Rektor UGM Prof Dwi Korita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com