Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar: Persiapan Munas Bali Sudah Matang, Tak Mungkin Diundur Lagi

Kompas.com - 28/11/2014, 20:52 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung akhirnya mendukung pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar tetap diadakan di Bali pada 30 November hingga 3 Desember 2014 mendatang. Menurut Akbar, persiapan munas di Bali sudah matang.

"Memang dalam segi waktu segala persiapan dari DPP sudah jauh. Dari segi materi pelaksanaan, kepanitiaan, tempatnya, dan berbagai hal berkaitan persiapan munas sudah dikerjakan. Bahkan undangan ke DPD I dan II sudah jalan, sehingga tidak mungkin untuk dilakukan penundaan," ujar Akbar seusai melakukan pertemuan dengan Presiden Indonesia ke-3 BJ Habibie, di Wisma Habibie dan Ainun, Jalan Patra Kuningan XIII, Jumat (28/11/2014) malam.

Akbar mengatakan, meskipun munas tidak jadi diundur seperti saran dari Dewan Pertimbangan, dia berharap munas di Bali ini bisa menjadi titik awal untuk mencapai kesepakatan antara kubu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan kubu tim penyelamat Partai Golkar yang dipimpin oleh Agung Laksono.

"Tentu kita semua harus sukseskan tanggal 30 November mendatang. Dan jika sudah ada kesepakatan awal dari pihak-pihak itu, maka tentu sudah mulai kita letakkan dasar-dasarnya untuk menjadi acuan untuk menghadapi agenda-agenda ke depan," ucap Akbar.

Sebelumnya, Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar menyarankan agar Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar yang sedianya akan digelar di Bali pada 30 November 2014 hingga 3 Desember 2014 untuk diundur. Hal tersebut terkait bentrok fisik yang terjadi di kantor DPP Partai Golkar yang terjadi beberapa waktui lalu.

"Demi menghindari pertentangan dan situasi yang semakin tidak kondusif bagi soliditas partai, sebaiknya pelaksanaan Munas IX Partai Golkar pada tanggal 30 November - 3 Desember ditunda," ujar Akbar Tanjung dalam konferensi pers di rumahnya, di Jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/11/2014) malam.

Menurut Akbar, bentrok yang terjadi di DPP beberapa waktu lalu tersebut dikhawatirkan akan merambah tempat-tempat lain, termasuk di Bali, yang notabene akan dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan Munas IX. Akbar mengatakan, diundurnya waktu pelaksanaan munas tersebut dapat digunakan untuk menyempurnakan persiapan munas, khususnya yang berkaitan dengan materi-materi munas.

"Terutama untuk merespons berbagai perkembangan dan dinamika internal dan eksternal partai," ucap Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com