Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Shalat dan Santapan Ikan Patin Persatukan KIH dan KMP

Kompas.com - 12/11/2014, 16:38 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya rekonsiliasi antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) terus dilakukan. Siang ini, sejumlah petinggi KIH dan KMP kembali berkumpul di kediaman Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa.

Pantauan di lokasi, petinggi parpol yang hadir di antaranya Pramono Anung (PDI Perjuangan) dan Olly Dondokambey (PDI-P) dari KIH. Sementara itu, dari KMP, yang hadir di antaranya Taufik Kurniawan (PAN) dan Idrus Marham (Golkar).

Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam sejak pukul 12.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB itu dilakukan secara tertutup. Awak media yang meliput kegiatan itu hanya diperkenankan untuk melihat dari depan rumah Hatta yang berada di Kompleks Fatmawati Golf Mansion, Jakarta Selatan.

"Hari ini alhamdulillah tidak ada lagi hal-hal krusial. Masing-masing sudah sampai pada satu titik temu yang akan kita bahas dalam waktu satu hari ini dalam satu kesepakatan yang bisa menjadikan DPR kita itu solid. Sudah saatnya DPR kita mulai bekerja," kata Hatta, Rabu (12/11/2014).

Hatta melihat, ada semangat baik dari KMP maupun KIH untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di DPR sehingga DPR dapat segera menyelesaikan pekerjaan rumah yang menumpuk serta membantu pemerintah dalam merampungkan tugas-tugasnya.

Politisi PDI Perjuangan, Pramono Anung, mengaku, penyelesaian konflik antara KMP dan KIH memang cukup alot. Sejumlah pertemuan yang dilakukan di Kompleks Parlemen tak mampu menghasilkan hasil maksimal. Justru, kata dia, diplomasi yang dilakukan di rumah Hatta-lah yang paling berhasil dari sekian lobi politik yang dilakukan.

"Penyelesaian hal seperti ini manjur di rumah Pak Hatta. Diplomasi shalat dan ikan patin-lah yang menyelesaikan ini semua," kata Pramono.

Ia menjelaskan, ketika tiba di kediaman Hatta, tuan rumah langsung mengajak shalat bersama. Setelah itu, para politisi langsung menyantap sajian menu ikan patin yang telah disediakan di atas meja makan.

"Jadi, itulah yang menyelesaikan itu semua," katanya.

Setelah menggelar konferensi pers, Hatta menjelaskan bahwa KIH akan mendapatkan 21 kursi pada alat kelengkapan Dewan (AKD). Untuk mengakomodasi keinginan KIH itu, kata dia, sudah disepakati pula revisi Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3).

Dengan begitu, setiap alat kelengkapan Dewan nantinya akan memiliki satu ketua dan empat wakil ketua. "Ada 16 penambahan (posisi wakil ketua di setiap AKD), dan lima diambil dari yang sudah ada. Jadi, totalnya 21," ujar Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com