Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Kecil Kemungkinan Jemaah Haji Tertular Ebola

Kompas.com - 17/10/2014, 18:16 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengaku tidak terlalu khawatir dan kecil kemungkinan ebola masuk ke Indonesia melalui jemaah haji. Alasannya, hingga selesainya pelaksanaan haji, tidak ada jemaah yang terjangkit ebola di Arab Saudi.

"Kita waspada tidak hanya ebola. Ebola bukan yang terlalu mengkhawatirkan karena di Arab Saudi tidak ada. Pemerintah Saudi telah berbuat sedemikian hingga tidak ada pelancong, tidak ada jemaah yang masuk Saudi menderita ebola, jadi kita tidak terlalu khawatir," ujar Menkes seusai pelantikan pejabat eselon 1 dan eselon 2 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (17/10/2014), seperti dikutip Antara.

Dibandingkan ebola, Menkes mengaku penyakit Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) menjadi sumber kekhawatiran yang lebih besar karena penyakit tersebut menjangkiti warga Arab Saudi maupun pelancong ke negara tersebut dan beberapa negara lain di sekitarnya.

Meski demikian, Menkes tetap akan melakukan upaya-upaya antisipasi terhadap masuknya kedua penyakit tersebut melalui pelancong dari luar negeri maupun jemaah haji yang telah mulai berdatangan di Tanah Air.

"Semua jemaah haji maupun pelancong yang baru datang dari negara-negara yang terpapar ebola atau MERS CoV akan diberi informasi bahwa jika ada keluhan harus segera dilaporkan agar bisa segera dikarantina hingga disembuhkan," ujar Menkes.

Alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) juga telah diaktifkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk melakukan pengecekan terhadap penumpang dengan suhu tubuh di atas normal.

"Semua pelabuhan udara untuk penerimaan penumpang internasional, thermal scanner sudah diaktifkan," kata Menkes.

Sedangkan untuk kapal yang datang berlayar dari negara-negara terpapar, standar pemantauan dilakukan dengan menaikkan tenaga kesehatan pelabuhan ke atas kapal untuk memeriksa semua awak kapal untuk gejala flu dan panas tinggi.

Untuk jemaah haji, Menkes mengatakan, pemantauan akan dilakukan hingga dua minggu setelah kedatangan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com