Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Bicara soal Penelitian, Tiba-tiba Jokowi Sindir RUU Pilkada

Kompas.com - 16/09/2014, 19:09 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden terpilih Joko Widodo bisa saja menghubung-hubungkan momen politik dalam diskusi tentang penelitian di Indonesia. Jokowi menyindir soal rencana perubahan sistem pemilihan kepala daerah yang tidak didasarkan pada penelitian yang memadai.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam seminar dan kuliah umum yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Gedung LIPI, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2014) sore. Di tengah-tengah penyampaian kuliah umum, Jokowi tiba-tiba menyinggung soal perdebatan tentang Rancangan Undang-Undang Pemilu Kepala Daerah yang saat ini masih dibahas di Panitia Kerja DPR. Ia menyindir rencana perubahan proses pilkada yang tanpa didasari oleh sebuah penelitian ataupun survei yang jelas.

"Jangan tahu-tahu mau di balik RUU Pilkada, tidak disurvei, tidak ada penelitian plus-minus seperti apa, baik-buruk seperti apa, dampak seperti apa, tahu-tahu diputuskan," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, segala sesuatu yang akan berdampak besar bagi publik, termasuk perubahan format pilkada, akan lebih baik jika didahului dengan penelitian matang. Dengan begitu, keputusan yang diambil akan terproyeksikan dengan baik. "Kalau tidak pakai penelitian, itu berbahaya," ujar Jokowi.

Sebagian besar partai politik pendukung Jokowi menginginkan agar pemilihan gubernur, bupati, ataupun wali kota dipilih secara langsung oleh rakyat. Hal sebaliknya dilakukan oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih.

Terkait RUU Pilkada ini, Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan hasil penelitian bahwa 81,25 persen respondennya memilih agar pilkada secara langsung yang telah berjalan selama 9 tahun terakhir ini tetap dipertahankan. Hasil survei Litbang Kompas, hampir semua responden (91 persen) menilai pelaksanaan pilkada secara langsung lebih demokratis ketimbang pilkada melalui pemilihan di DPRD, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com