Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2014, 04:18 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon presiden Prabowo Subianto mengatakan perjuangan kubu pasangan calon peserta nomor urut 1 pada Pemilu Presiden 2014 ini belum berakhir. Menurut dia, upaya sengketa hasil pemilu presiden di Mahkamah Konstitusi bukanlah langkah penghabisan.

"Perjuangan baru dimulai, kita akan terus berjuang. Perjuangan kita tak berhenti sampai ke titik akhir," tegas Prabowo di hadapan ribuan warga Jawa Barat di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Jawa Barat, Selasa, (19/8/2014).

Menurut Prabowo, apa yang saat ini diperjuangkannya melalui gugatan sengketa hasil pemilu presiden maupun upaya hukum lain, bukan untuk meraih kekuasaan semata. Dia mengatakan upayanya itu adalah bentuk tanggung jawab kepada puluhan juga rakyat Indonesia yang sudah memilih dia dan Hatta Rajasa.

"Ini bukan karena saya ingin merebut kekuasaan, bukan karena Hatta Rajasa ingin menjadi wakil presiden, tapi ini tanggung jawab saya kepada puluh jutaan rakyat yang telah mendukung saya, karena selama ini proses berjalannya pemilu penuh dengan kecurangan," tegas Prabowo.

Saat ini, sengketa hasil Pemilu Presiden 2014 yang diajukan kubu Prabowo-Hatta lewat Mahkamah Konstitusi sudah menyelesaikan tahap pemeriksaan saksi dan tengah ditelaah oleh para hakim konstitusi untuk menjadi putusan. Dia berharap MK bekerja sebaik-baiknya dan memutuskan seadil-adilnya.

"Kita mengikuti semua ketentuan Undang-undang, kita menempuh jalan di MK, dan kita berharap dan kita berdoa, hakim-hakim MK melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, dengan sebenar-benarnya dan dengan sejujur-jujurnya," ujar Prabowo. Bila keputusan MK tak bekerja sebagaimana yang diharapkan, dia memastikan perjuangannya belum akan usai.

"Sebagai warga negara Indonesia, kita akan mengikuti semua ketentuan Undang-undang. Masih ada banyak jalan yang bisa kita tempuh, masih ada cara menempuh ke pengadilan, (mengajukan gugatan) kepada PTUN, dan kita juga masih bisa menempuh jalan ke MA (Mahkamah Agung)," kata Prabowo.

Prabowo pun memastikan kekuatan politik dari koalisinya juga sangat kuat. "Kekuatan politik kita juga masih sangat kuat, kita masih punya kekuatan di DPR, DPD, dan DPRD di seluruh Indonesia yang berasal dari koalisi merah putih kita.Masih ada 63 persen yang berasal dari koalisi kita di DPR," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com