Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT: Ratusan Anggota Kelompok Santoso Dukung ISIS

Kompas.com - 05/08/2014, 18:31 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengatakan, benih-benih Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia tidak lepas dari dukungan kelompok teroris yang telah lama ada di Tanah Air. Salah satu kelompok teroris yang menyatakan dukungannya terhadap ISIS adalah kelompok pimpinan Santoso yang diketahui terlibat dalam sejumlah aksi teror di Poso.

"Kami yakin kelompok Santoso telah menyatakan dukungan untuk ISIS meski secara struktural belum ada kaitannya dengan ISIS di Irak, tapi mereka akan terus melakukan aksi," ujar Ansyaad, saat dijumpai di kantornya, Selasa (5/8/2014).

Santoso, kata Ansyaad, juga telah lama diketahui Polri mengikuti ajaran ISIS. Salah satu buktinya adalah ditemukannya surat baiat Santoso yang hendak dikirimkan ke Suriah tetapi akhirnya berhasil ditemukan aparat kepolisian. Ansyaad yakin para pengikut Santoso juga akan mendukung keberadaan ISIS.

Pada awalnya, papar Ansyaad, pengikut Santoso mencapai sekitar 300 orang dengan asumsi adanya 13 kali pelatihan perang di Poso dan tiga kali pelatihan di perbatasan Sulawesi Barat. Dalam setiap pelatihan itu, terdapat 15-20 orang pengikut. Namun, penangkapan yang dilakukan Densus 88 Antiteror telah membuat kekuatan kelompok ini berkurang.

"Dengan yang sudah ditangkap itu, paling tidak saat ini ada sekitar 150 orang dari grup Santoso yang tersisa. Ini tersebar di Poso, Solo, Sumatera, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan," ujar dia.

Ansyaad meminta agar pemerintah bisa memberikan sanksi tegas berupa pencabutan kewarganegaraan kepada para pengikut ISIS ini. Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006. Pasal 23 F mencantumkan klausul WNI akan dicabut kewarganegaraannya apabila secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut.

"Dia sudah menganggap negara kita kafir, thogut artinya kan sudah tidak mau mengakui negara sendiri. Sudah sepadan sanksi pencabutan warga negara ini dilakukan walaupun sampai sekarang belum ada contohnya ya, tapi sudah ada aturan seharusnya bisa dilakukan," kata Ansyaad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Nasional
Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Nasional
Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNPB: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNPB: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com