JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan orang padati jalan raya di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Jumat (25/7/2014) siang. Mereka menuntut MK mengusut dan mengadili tindak kecurangan dalam pemilu presiden 2014.
Seorang orator yang bernama Andi, dalam orasinya, menegaskan bahwa kedatangannya semata untuk memperjuangkan keadilan dalam pilpres, bukan karena gagalnya Prabowo Subianto.menjadi presiden.
"Bukan karena kekalahan Prabowo kami beraksi tapi karena ada kecurangan dalam pemilu," serunya di hadapan massa yang memadati jalanan.
Andi mengatakan, siapa pun presidennya, aksi tersebut tetap akan dilakukan karena tujuan mereka semata untuk menindak kecurangan. Ia mengklaim, semestinya Prabowo dan Hatta Rajasa memenangkan pilpres dengan perolehan suara 54 persen berdasarkan hasil penghitungan yang dilakukan.oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Cikeas Center.
"Kita tahu ada kecurangan, kita punya bukti yang jelas. Banyak C1 kosong padahal banyak partai koalisi. Apa kita mau diamkan kecurangan ini?" serunya.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, beberapa bendera bertuliskan "Gardu Prabowo" dengan figur Prabowo yang tercetak di bendera tersebut dikibarkan oleh massa di jalan. Mereka juga menggelar kain putih sepanjang lima meter yang kemudian ditandatangani oleh massa pendukung.
Selain itu, di sisi kiri dan kanan jalan berjajar spanduk yang bertuliskan "Pansus pilpres harga mati", "MK jangan takut intimidasi", "MK netral PSU harga mati", dan "Pansus pilpres untuk usut kecurangan pemilu".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.