Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seusai Coblos, Luthfi Hasan Tunjukkan Satu Jari

Kompas.com - 09/07/2014, 10:06 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, mengacungkan jari telunjuknya membentuk angka satu seusai menggunakan hak pilihnya di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (9/7/2014). Luthfi ditahan sebagai terdakwa kasus dugaan suap dan pencucian uang kuota impor daging sapi.

"Sudah nyoblos nih," kata Lutfi seraya menunjukkan telunjuknya yang berwarna ungu.

Luthfi menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) nomor 18, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta, yang dibangun di Rutan KPK.

Pemilu presiden kali ini diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan calon wakil Presiden, yakni pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan nomor urut pasangan dua Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Prabowo-Hatta didukung oleh Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, PAN, PBB dan PKS atau koalisi merah putih. Sementara Jokowi-JK didukung oleh PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI.

Selain Luthfi, ada 17 tahanan KPK lainnya yang ikut menggunakan hak pilih mereka hari ini. Sebanyak 12 tahanan berasal dari Rutan KPK dan 6 orang dibawa dari Rutan Guntur.

Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, para tahanan diwajibkan mengenakan baju tahanan ketika menuju TPS dan selesai nyoblos di TPS. Namun, Luthfi terlihat tidak mengenakan baju tahanannya. Dia hanya menenteng baju tahanan berwarna oranye itu di bahu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Beyo'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Beyo"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com