Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkampanye untuk Jokowi, Saiful Mujani Diduga Berikan Uang kepada Pemuda Banten

Kompas.com - 11/06/2014, 16:21 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Direktur Utama Saiful Mujani Research & Consulting Saiful Mujani diduga melakukan praktik politik uang dalam forum silaturahim pemuda Banten dengan membagikan uang sejumlah Rp 20.000 kepada peserta. Dalam pertemuan itu, Syaiful mengarahkan agar peserta silaturahim memilih pasangan calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Semua peserta yang datang disuruh datang ke tempat pemungutan suara 9 Juli nanti untuk memenangkan Jokowi, dan semua peserta diberi pengganti (uang) transpor sebesar Rp 20.000," ujar Sekretaris Relawan Gerakan Muda Banten (RGMB) untuk Prabowo-Hatta, Puji Santosa, di Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2014).

Forum silaturahim yang dimaksudnya adalah pertemuan pemuda di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, yang digelar pada Minggu (8/6/2014). Atas dugaan pelanggaran pemilu itu, Puji dan rekan-rekannya melaporkan Saiful Mujani ke Sentra Penegakan Hukum Terpadu Pemilu (Gakkumdu).

Puji menuturkan, pada forum itu, Saiful juga menjanjikan akan memberikan hadiah kepada desa yang bermartabat. "Ukuran bermartabatnya adalah kalau desa itu berhasil memenangkan Jokowi," kata Puji.

Dia acara tersebut, tuturnya, Saiful memberikan sejumlah alat peraga kampanye Jokowi-JK berupa pin, stiker, dan kaus. Selain menyampaikan kampanye positif untuk Jokowi, lanjutnya, Saiful juga menyebarkan kampanye hitam atas pasangan Prabowo-Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com