Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Ditangkap Satu, Siapa yang "Menggonggong", Itu Jaringannya

Kompas.com - 10/06/2014, 16:54 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengatakan, tindak pidana korupsi merupakan suatu kejahatan yang terorganisasi dan cenderung dilakukan secara bersama-sama. Namun, menurut Bambang, penegak hukum selama ini cenderung merasa cukup hanya dengan menangkap satu orang pelaku.

"Penegak hukum cuma tangkap satu orang, padahal yang disebut korupsi itu organize crime (kejahatan terorganisasi). Ditangkap satu, kita lihat saja yang 'menggonggong' itu siapa, oh itulah jaringannya," kata Bambang saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Antikorupsi Forum di Jakarta, Selasa (10/6/2014).

Bambang mengatakan, koruptor biasanya memiliki banyak uang, jaringan yang kuat, serta memiliki akses ke media. Mantan aktivis ini lantas berpesan kepada media untuk menjaga independensinya terkait dengan pemberantasan tindak pidana korupsi.

"Media mana yang meng-cover (memberi ruang bagi koruptor), itu bisa kelihatan," sambung Bambang.

Selain itu, Bambang mengatakan bahwa kejahatan seperti korupsi selalu bermetamorfosis atau berubah bentuk dan melalukan reproduksi alias berkembang biak. Menurut dia, konsolidasi kejahatan semakin canggih dengan penggunaan teknologi untuk melakukan aksinya.

"Koruptor melakukan pengaderan, infiltrasi, dan hegemoni," ucap Bambang.

Dia lantas mencontohkan hegemoni korupsi yang terjadi selama ini. Salah satu bentuk hegemoni korupsi, kata Bambang, adalah dengan menarik-narik penanganan kasus korupsi di KPK ke arah pertarungan politik. Contoh lainnya, penegak hukum ditekan melalui kebijakan atau politik anggaran.

"Bahkan menggunakan politik anggaran sebagai kontrol kepada penegak hukum. Penegak hukum ditekan untuk menangani kasus tertentu," pungkas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Nasional
Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Nasional
Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Nasional
Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com