Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semakin Banyak Anak Jadi "Ayla" dan "Eska", Dilacurkan Setelah Diperdagangkan

Kompas.com - 10/06/2014, 06:59 WIB
Ingki Rinaldi

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Dalam tiga tahun terakhir, korban perdagangan manusia (human trafficking) yang masuk dalam transaksi seksual di Lampung semakin banyak. Istilah baru pun muncul bagi para korban ini, yaitu anak yang dilacurkan (ayla) atau korban eksploitasi seksual anak (eska).

Salah satu indikator peningkatan tersebut terlihat dari data yang dimiliki lembaga nirlaba bantuancoffee.org, lembaga yang fokus pada penyelamatan dan pendampingan anak-anak yang menjadi korban eksploitasi seksual.

Aldi, salah satu pendiri bantuancoffee.org, mengatakan, sejak 2011 lembaganya sudah memberikan pendampingan terhadap 200 anak. "Rata-rata mereka berusia 13 sampai 17 tahun," sebut Aldi, Minggu (8/6/2014). Jumlah tersebut, ujar dia, merupakan akumulasi selama tiga tahun terakhir dengan kecenderungan angka yang terus bertambah dari tahun ke tahun.

"Data tersebut belum menghitung korban lain yang tak didampingi bantuancoffee.org atau korban yang belum diketahui," kata Aldi yang juga merupakan aktivis di Kantor Bantuan Hukum (KBH) Lampung.

Aldi tak menampik bahwa kenaikan data itu bisa jadi merupakan hasil dari semakin tumbuhnya kesadaran warga untuk mengadukan kasus-kasus perdagangan manusia maupun eksploitasi seksual.

Namun, Aldi mengingatkan pula kemungkinan data tersebut merupakan cermin dari meningkatnya kasus perdagangan manusia dan eksploitasi seksual yang hingga sekarang masih dipahami sebagai fenomena gunung es.

Menurut Aldi, jumlah korban yang terus meningkat itu sebagian besar diduga juga disebabkan relatif semakin abainya anggota keluarga inti, dalam hal ini orangtua, terhadap apa yang tengah terjadi pada anak-anak mereka.

Padahal, kata Aldi, dalam banyak kasus, anak-anak yang telah menjadi korban juga benar-benar tidak paham apa yang mereka alami termasuk setelah terinfeksi penyakit menular seksual (PMS).

Koordinator program penyelamatan dan pendampingan anak yang jadi korban eksploitasi seksual bantuancoffee.org, Mahmudah, mengatakan, anak-anak itu sebagian besar dijerumuskan oleh orang-orang terdekat atau yang sebelumnya telah mereka kenal.

Pada bagian lain, upaya menjerat pelaku kadang kala terhambat pada relatif masih kurangnya pemahaman sebagian penyidik terhadap Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang berikut sejumlah undang-undang lain yang terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com